Raban Cilik @Araghutama, "Harusnya fokus ke pemerataan vaksin, bukan booster untuk siapapun. Ratain dulu vaksinya. Baru 15an persen loh kita :("
Baca Juga: Polri dan Kominfo Takedown 20 Video Muhammad Kece yang Dinilai Provokatif
Imam Budi Prasetyo @imam_bepe, "Vaksinator saat menerima pendaftaran apakah gak bisa menolak orang yg terbukti sdh vaksin 2x? datanya kan tercatata di sistem."
Lain lagi komentar Ali Syarief, di akunnya @alisyarief selain mengomentari penghapusan video Youtube Sekretariat Presiden, juga menyebut bahwa para pejabat menggunakan vaksin booster.
Ali Syarief juga menilai para pejabat yang terkesan 'menyelamatkan diri' ini sebagai sinyak pandemi akan berlangsung lama.
"Lagi2 Istana menghapus video (penting - nggak penting). Tetapi isi video itu, konon, soal vaccine booster (dimana diantara para pejabat sedang melakukan pencegahan diri-dg melalukan vaccine lagi), kt lain, signal mereka takut mati dan pandemic akan berlanjut lama. Rakyat diapain?" protesnya. ***