Beredar, Pejabat Mengaku Gunakan Vaksin Booster pada Video Percakapannya dengan Presiden Jokowi

- 25 Agustus 2021, 16:09 WIB
Pemerintah menetapkan vaksin booster Modena hanya diperuntukkan bagi nakes dan yang belum menerima, tetapi beberapa pejabat mengakui menerima vaksin booster moderna
Pemerintah menetapkan vaksin booster Modena hanya diperuntukkan bagi nakes dan yang belum menerima, tetapi beberapa pejabat mengakui menerima vaksin booster moderna /tangkapan layar @prajnamu/

SEPUTARTANGSEL.COM- Beredar percakapan antara Jokowi dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menhan Prabowo Subianto, Gubernur Kalimantan Timur serta Wali Kota Samarinda mengenai vaksin Booster pada 25 Agustus 2021.

Percakapan tersebut dilakukan saat Presiden mengunjungi vaksinasi di Samarinda.

Video tersebut sempat diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden beberapa saat kemudian dihapus. 

Dalam video tersebut terungkap para pejabat yang telah melakukan vaksinasi booster. 

Baca Juga: Harun Masiku Jadi Trending Twitter, Andi Arief: Siapa yang Bisa Menangkap? KPK Gak Mungkin

Pemilik aku Daniel Giovanni Latumahina di akunnya @qronos mengomentari pembicaraan tersebut.

"Obrolan Presiden dengan sejumlah pejabat terdengar dalam video kunjungan ke Kaltim. Terungkap sejumlah pejabat sudah mendapat dosis 3 atau vaksin booster Covid-19. Rekaman itu sempat tersiar di kanal YouTube Sekretariat Presiden, yang kini telah dihapus," cuitan @qronos pada 24 Agustus 2021. 

Yang membuat ramai adalah isi percakapan tersebut. Para pejabat tersebut mengaku kepada Presiden telah mendapatkan vaksin booster.

Wali Kota Samarinda mengaku jika dirinya telah mendapatkan booster dengan vaksin Nusantara dari dokter Terawan.  

Baca Juga: Sebut KPK Mustahil Tangkap Harun Masiku di Luar Negeri, Andi Arief: Tak Mungkin Bisa, Banyak Keterbatasan

"Pantas kok Pak Wali Kota seger bener," komentar Jokowi. 

Kemudian Jokowi melanjutkan pertanyaannya kepada Panglima dan yang lainnya. Jokowi menanyakan tentang vaksin nusantara. 

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengaku telah menggunakan booster, tetapi bukan Moderna atau vaksin Nusantara.

Sedangkan Gubernur Kalimantan Timur mengaku mendapatkan Booster Moderna. 

Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/1919/2021 menyatakan bahwa vaksin booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan lain.

Baca Juga: YouTuber Muhammad Kece Ditangkap Polisi di Bali, Muannas Alaidid: Terima Kasih Polri

Mereka yang berhak menerima vaksin booster adalah yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19.

Pembicaraan tersebut pun menjadi perbincangan netizen. Adanya anggapan para pejabat yang telah melanggar aturan yang mereka buat sendiri. 

aldila faza @dilafazazl, "Sedih ya sementara di daerah lain, vaksin 1 aja susah bgt dapetnya."

Raban Cilik @Araghutama, "Harusnya fokus ke pemerataan vaksin, bukan booster untuk siapapun. Ratain dulu vaksinya. Baru 15an persen loh kita :("

Baca Juga: Polri dan Kominfo Takedown 20 Video Muhammad Kece yang Dinilai Provokatif

Imam Budi Prasetyo @imam_bepe, "Vaksinator saat menerima pendaftaran apakah gak bisa menolak orang yg terbukti sdh vaksin 2x? datanya kan tercatata di sistem."

Lain lagi komentar Ali Syarief, di akunnya @alisyarief selain mengomentari penghapusan video Youtube Sekretariat Presiden, juga menyebut bahwa para pejabat menggunakan vaksin booster.

Ali Syarief juga menilai para pejabat yang terkesan 'menyelamatkan diri' ini sebagai sinyak pandemi akan berlangsung lama. 

"Lagi2 Istana menghapus video (penting - nggak penting). Tetapi isi video itu, konon, soal vaccine booster (dimana diantara para pejabat sedang melakukan pencegahan diri-dg melalukan vaccine lagi), kt lain, signal mereka takut mati dan pandemic akan berlanjut lama. Rakyat diapain?" protesnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah