SEPUTARTANGSEL.COM - Bangsa Indonesia mendapat kado yang menggembirakan di peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021.
Kado itu adalah terjadinya tren penurunan kasus, hospitalisasi (perawatan di Rumah Sakit) dan angka kematian akibat Covid-19.
Kado ini perlu diapresiasi dengan terus meningkatkan kewaspadaan, apalagi mobilitas penduduk sudah mulai meningkat seiring dibukanya pelonggaran-pelonggaran.
Demikian diungkapkan oleh Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, melalui cuitan di akun Twitter @drpriono1, Selasa 17 Agustus 2021.
"Kado untuk Indonesia 17 Agustus 2021, secara rerata terjadi tren penurunan kasus, hospitalisasi, dan kematian," cuit Dokter Pandu Riono dikutip SeputarTangsel.Com.
Bersama cuitannya, Pandu Riono juga menampilkan grafik kasus, hospitalisasi, kematian, yang sempat melonjak drastis pada bulan Juli, sudah mulai menujukkan penurunan pada 14 Agustus 2021.
Sebagaimana diketahui, Indonesia dilanda lonjakan Covid-19 secara eksponensial sejak bulan Juni 2021.
Lonjakan ini dipicu oleh munculnya varian Delta yang memiliki daya tular lebih cepat dari varian awal virus corona.
Pemerintah sampai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan kemudian dilanjutkan dengan pelevelan PPKM hingga Level 4 tergantung kondisi suatu wilayah.
Beberapa kali diperpanjang, PPKM Level 4,3,2 kembali diperpanjang penerapannya di sejumlah daerah di Jawa-Bali pada 17-23 Agustus 2021.
Menurut Pandu Riono, tren penurunan ini perlu diapresiasi.
Baca Juga: 4 Tokoh Ulama yang Berperan dalam Kemerdekaan Indonesia, Ternyata Salah Satunya Ini
"Perlu diapresiasi dan sekaligus tetap meningkatkan kewaspadaan karena mobilitas penduduk sudah mulai meningkat. Perlu terus dorong 5M, Tes-Lacak-Isolasi dan vaksinasi," tandasnya.
Pada cuitan berikutnya, Pandu Riono juga mengungkapkan pemaknaannya soal kemerdekaan terkait dengan tren penurunan kasus Covid-19 ini.
"Kemerdekaan itu harus terus diperjuangkan, berjuang dan berikhtiar dengan segera divaksinasi agar jangan sampai kena Covid-19 dan alami Risiko Kematian," cutnya.
"Ingat pandemi Covid-19 dominasi varian Delta akan menyerang dan memakan korban orang-orang yg tidak mau divaksinasi," pungkasnya. ***