Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 7,07 Persen, Akademisi Sindir: No Worries yang Penting Keluar dari Krisis

- 6 Agustus 2021, 05:15 WIB
Pasien Covid RS di Semarang membludak, rumah sakit kolaps hingga membuka tenda darurat
Pasien Covid RS di Semarang membludak, rumah sakit kolaps hingga membuka tenda darurat /Twitter @madinahadid/

SEPUTARTANGSEL.COM- Masih tingginya kasus Covid di Indonesia dinilai sebagai kegalalan kebijakan Pemerintah. Meski berbagai program dijalankan, dianggap sebagai proses tambal sulam. 

Dalam hal penanganan pandemi Pemerintah diharapkan memiliki kebijakan yang terencana. 

Menurut data Kemenkes hingga 4 Agustus kematian akibat Covid-19 melampaui 100 Ribu dalam 6 hari terakhir. 

Pembentukan KPC-PEN dianggap tidak banyak membantu karena dianggap mendahulukan ekonomi ketimbang menyelesaikan masalah kesehatan. 

Baca Juga: Emir Moeis, Mantan Napi Korupsi Jadi Komisaris BUMN, Yos Nggarang: Apa Tidak Ada Orang Lain?

Akademisi yang mengajar di Singapura yang juga pegiat sosial Sulfikar Amir melalui media sosialnya Joel Picard di akun @sociotalker mengkritik kebijakan Pemerintah Indonesia. 

Joel Picard menilai terkesan tak kekhawatiran pemerintah dengan tingginya korban Covid-19. 

"no worries….yang penting ekonomi sudah resmi “keluar dari resesi”!" sebut Joel pada 6 Agustus 2021. 

Menurut Data Kemenkes RI hingga 5 Agustus total kasus aktif sebanyak 518.310.

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x