SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul menyebut tiga politisi Partai Demokrat, yaitu Rachland Nashidik, Annisa Pohan, dan Andi Arief sebagai sumber tenggelamnya Partai Demokrat.
Alasannya, kata Ruhut, ketiga politisi Partai Demokrat itu suka berulah mengkritik pemerintah.
Ruhut Sitompul menyampaikan hal tersebut melalui unggahan poster di akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Tagar 'Tenggelamkan Demokrat' Trending di Twitter, Syahrial Nasution: Habis-habisan Diserbu Buzzer
"Mantap lanjutkan saja terusssssss NyinyirGoblin JepangNgeb***t dgn Congornya yg ba’u banget biar makin karam kedasar laut," tulis Ruhut Sitompul, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ruhutsitompul, Kamis, 29 Juli 2021.
Dalam poster yang diunggahnya, terdapat tulisan 'BERKAT JASA MEREKA Demokrat makin Karam dan semakin sulit diselamatkan'.
Ruhut juga meminta Andi Arief dkk untuk melihat kinerja Presiden Jokowi dalam mengatasi Pandemi Covid-19.
"Lihat kerja keras Pak Joko Widodo Presiden RI mengatasi Pandemi COVID-19 menugaskan semua Jajarannya harus menekan angka kematian akibat Virus Corona MERDEKA," kata Ruhut.
Beberapa hari terakhir ini, sejumlah politisi Partai Demokrat memang kerap mengkritik Presiden Jokowi terkait penanganan Covid-19 yang belum optimal di Indonesia.
Menanggapi cuitan tersebut, Andi Arief tidak tinggal diam. Dia balas membongkar aktivitas Ruhut dalam beberapa minggu terakhir ini.
Menurut Andi Arief, Ruhut selama dua minggu terakhir ini menemui salah satu anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat untuk meminta bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Ruhut ini dua minggu lalu bertemu dengan salah satu anggota DPR RI Demokrat, dia meminta bertemu Ketum AHY," tulis akun Twitter @Andiarief_.
Bahkan, Andi Arief menuturkan, Ruhut meminta AHY untuk menitipkannya ke Jokowi untuk menggantikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang dikabarkan akan segera diganti.
Dia menyebut tindakan yang dilakukan Ruhut cukup mengejutkan, karena ingin mengkudeta Moeldoko.
"Dia minta ketum menitipkan ke Pak jokowi untuk pengganti Pak Moeldoko yg akan diganti tidak lama lagi. Udah gila kan, Ruhut mau menkudeta Pak Moeldoko dg cara ini," ungkap Andi Arief.***