"Kan itu tandanya Pak Mahfud MD dengan wajah serius menerangkan bahwa ini ada kelompok yang memang sengaja mengacaukan dan kami akan tindak tegas. Nah itu dia tuh, kena prank lah Mahfud MD," ujarnya.
"Saya kira BEM Indonesia lagi ketawa-ketawa nih. Rasain lo ya," sambungnya sambil tertawa.
Menurut Rocky, saat ini sedang terjadi kepanikan kekuasaan di mana masing-masing lembaga atau instansi dalam pemerintahan tidak saling percaya.
Dia menyebut kondisi ini sebagai tanda bahaya karena Istana tidak memiliki koordinasi.
Karenanya, dia menyarankan agar Mahfud MD tampil untuk memohon maaf kepada publik karena tidak mampu membaca keadaan.
"Jadi orang tidak percaya lagi kemampuan analisa dari Mahfud MD. Orang bilang ini Menko apa dengar-dengar, nguping-nguping hoaks doang," tutur Rocky.
Pendiri Setara Institute itu juga menilai bahwa dengan kondisi seperti ini, sulit bagi Indonesia untuk 'bertanding' dengan para intelijen asing.***