SEPUTARTANGSEL.COM - Baru-baru ini, Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan adanya dugaan keterkaitan antara Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan politisi PDIP dengan salah satu perusahaan produsen Ivermectin.
Hal itu mendapat sorotan dari Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono yang mengaitkannya dengan pendanaan publik yang digunakan untuk riset Ivermectin.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Dokter Pandu Riono meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi pendanaan publik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk riset Ivermectin.
"@KPK_RI perlu awasi pendanaan publik melalui @KemenkesRI untuk riset obat ivermectin," tulis Dokter Pandu Riono, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @drpriono1, Jumat, 23 Juli 2021.
Epidemiolog ini menilai, penelitian mengenai obat-obatan seharusnya menggunakan dana yang bersumber dari perusahaan farmasi.
Dia juga mengatakan dana publik tidak boleh digunakan untuk mendanai penelitian obat-obatan tersebut.
Dokter Pandu Riono mengingatkan, terkait kemungkinan adanya politisasi Ivermectin dari proses penelitian hingga pembeliannya.