Kartel Krematorium Jenazah Korban Covid-19 Indonesia Disorot Media Luar Negeri

- 23 Juli 2021, 07:18 WIB
Unggahan Instagram Hotman Paris tentang kartel krematorium atau percaloan jasa kremasi jenazah korban Covid-19 yang disorot media luar negeri.
Unggahan Instagram Hotman Paris tentang kartel krematorium atau percaloan jasa kremasi jenazah korban Covid-19 yang disorot media luar negeri. /Foto: Tangkap layar Instagram @hotmanparisofficial/

SEPUTARTANGSEL.COM - Heboh adanya kartel krematorium yang melakukan percaloan jasa kremasi jenazah korban Covid-19 di Indonesia mendapat sorotan dari media luar negeri.

Isu kartel krematorium atau percaloan jasa kremasi jenazah korban Covid-19 ini mengundang keprihatinan sejumlah kalangan.

Pasalnya, dalam situasi kedukaan yang mendera bangsa, ada yang tega mengeruk keuntungan besar-besaran.

Baca Juga: Babah Alun Lawan Kartel Krematorium yang Peras Hingga Rp80 Juta untuk Kremasi Jenazah Korban Covid-19

Sorotan media luar negeri ini diungkapkan oleh pengacara kenamaan Indonesia, Hotman Paris Hutapea melalui unggahan di akun Instagram @hotmanparisofficial, Jumat 23 Juli 2021 pagi.

"Protes Hotman ttg kremasi telah mendunia dan mendapat tanggapan cepat dari pimpinan Mabes Polri," tulis Hotman Paris di caption unggahannya.

Hotman mengunggah tangkapan layar The Straits Times, sebuah koran berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura.

Baca Juga: Dukung Vaksinasi Individu Berbayar, Hotman Paris: Ada Oknum Rakyat yang Sok-sok Idealis

The Straits Times menulis berita berjudul "Anger as crematorium owners hike fees amid rising deaths" ( Kemarahan karena pemilik krematorium menaikkan biaya di tengah meningkatnya kematian) dengan menyertakan foto para petugas menyiapkan kremasi di sebuah krematorium di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam berita itu, The Straits Times di antaranya mengutip komentar Hotman Paris dan Jusuf Hamka yang mengecam praktik pemerasan berdalih jasa kremasi tersebut.

The Straits Times juga mengutip pernyataan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto yang menyatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Dukung Nia Ramadhani yang Sedang Bermasalah, Hotman Paris Minta Netizen Jangan Terlalu Nyinyir

Kabareskrim juga mengimbau para korban yang diminta biaya kremasi jenazah korban Covid-19 yang tinggi agar melapor.

Pada Rabu, 21 Juli di unggahan akun Instagramnya, Hotman juga meminta Kapolri agar melakukan penyelidikan dan penyidikan atas aksi yang disebutnya model baru tindak pidana pemerasan.

"Biasanya burung kondor (burung pemakan bangkai) akan datang memakan bangkai binatang. Sekarang banyak burung kondor gentayangan di RS, menunggu orang maninggal untuk didatangi dan ditawari untuk kremasi dengan harga yang sangat tinggi," ucap Hotman Paris dalam unggahan videonya di akun @hotmanparisofficial.

Baca Juga: Demi PPKM Darurat Ditaati, Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Borong Dagangan dan Bagikan Makanan Untuk Warga Isoman

Menurut Hotman, agen-agen lembaga kremasi ini menunggu di lobi RS dan langsung menawarkan jasa kremasi kepada keluarga korban Covid-19 dengan harga hingga Rp40 juta.

"Bapak Kapolri, ini tindak pidana pemerasan yang jauh lebih kejam daripada tindak pemerasan biasa. Mohon segera dilakukan penyelidikan dan penyidikan," tegasnya.

Beberapa hari sebelumnya, pengusaha jalan tol Muhammad Jusuf Hamka mengungkapkan fakta memprihatinkan yang menimpa umat Kristen, Hindu dan Budha yang membutuhkan jasa kremasi jenazah korban Covid-19.

Baca Juga: Favipiravir Langka, Hotman Paris Minta Menkes Budi Gunadi Cek Lapangan

Pria yang akrab dengan panggilan Babah Alun ini menyebut, sejumlah krematorium telah membentuk kartel dan secara tidak manusiawi memeras keluarga korban Covid-19, meminta biaya kremasi jenazah hingga Rp80 juta.

Karena itu, Jusuf Hamka memerintahkan Yayasan Krematorium Cilincing yang dibinanya untuk menerima kremasi jenazah korban Covid-19 hanya dengan biaya Rp7 juta. Bahkan, bisa gratis jika tidak mampu.

Hal itu diungkapkan Jusuf Hamka yang juga pengusaha jalan tol ini melalui unggahan IGTV di akun Instagram @jusufhamka, Minggu 19 Juli 2021.

Baca Juga: Hotman Ingatkan Para Suami Jaga Istri Yang Sedang Menyusui, Jangan Seperti Susu Beruang

"Dari hari Sabtu 17 Juli 2021, saya mendengar bahwa saudara-saudara kita umat Kristen, Hindu dan Budha telah diperas oleh oknum-oknum krematorium dalam mengkremasi jenazah keluarganya yang meninggal karena Covid. Hati saya gelisah dan marah," ungkap pria yang akrab dipanggil Babah Alun ini.

Jusuf Hamka menjelaskan, krematorium-krematorium tersebut membentuk kartel dan menaikkan harga Rp20- 50 juta. Bahkan sampai Rp80 juta untuk melakukan kremasi.

"Sungguh di luar nalar saya, kok tega-teganya mereka memeras dari orang-orang yang sedang berduka," kata Babah Alun, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @jusufhamka.

Baca Juga: Hotman Paris Dikabarkan Tolak Vonis Habib Rizieq, Begini Faktanya

Karena itu, lanjutnya, selaku Pembina Yayasan Krematorium Cilincing dan Yayasan Wihara Kim Tek Ie, Petak Sembilan, Jakarta Barat, mulai hari ini, Senin 19 Juli 2021 memerintahkan kepada Krematorim Cilincing untuk menerima kremasi jenazah korban Covid-19.

"Dengan biaya hanya Rp7 juta saja, karena kartel-kartel ini sudah tidak manusiawi, sudah memeras sampai degan harga 80 juta dan kita lawan kartel ini bersama. Bersama kita bisa," tegasnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini