Luhut Keluhkan Atasi Lonjakan Covid-19, Gus Nadir: Bayar Insentif Nakes, Potong Gaji Pejabat 50 Persen

- 23 Juli 2021, 09:29 WIB
Gus Nadir, usulkan potong gaji/tunjangan pejabat 50 persen untuk bansos masyarakat yang isoman guna pemulihan kepercayaan
Gus Nadir, usulkan potong gaji/tunjangan pejabat 50 persen untuk bansos masyarakat yang isoman guna pemulihan kepercayaan /Foto: Instagram @nadirsyahhosen_official.

SEPUTARTANGSEL.COM- Pemerintah sudah beberapa kali meluncurkan program nama untuk mengurangi mobilitas penduduk guna mencegah penularan Covid-19. 

Tak hanya itu, pemerintah menambah jumlah tempat tidur bagi rumah sakit yang mengalami lonjakan pasien Covid. 

Tetapi satu hal yang dikeluhkan rumah sakit selain berkurangnya tenaga kesehatan, adalah insentif yang dijanjikan Pemerintah banyak yang belum cair sejak 2020. 

Para nakes yang sudah berjuang membantu pelayanan pada pasien Covid-19, justru tersendat pembayaran insentifnya. 

Baca Juga: Ada The Minions, Ini Jadwal Lengkap Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 Live Indosiar

Hal ini mengundang empati tokoh NU Nadirsyah Hosen yang biasa disapa Gus Nadir.

Melalui media sosial twitter Gus Nadir mengungkap belum dibayarnya insentif para tenaga kesehatan, yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.

Dalam cuitannya pada 23 Juli 2021, Gus Nadir menjawab keluhan Luhut Binsar Pandjaitan yang dimuat di banyak media tentang banyaknya kritik dalam penanganan Covid-19.

Dalam keluhannya Luhut menyebut sulitnya mengatasi kasus lonjakan Covid-19. 

Baca Juga: BPUM BRI Tahap 3 Sudah Cair! Segera Lakukan Ini untuk Dapat BLT UMKM Rp1,2 Juta Melalui Rekening Anda

Di akunnya Khazanah GNH @na_dirs, Gus Nadir justru menuntut Pemerintah menyelesaikan pembayaran insentif nakes dan bansos harus cair dalam 3 hari.

"Kami usul Pak Presiden telpon menteri & kepala daerah: “dalam 3 hari, insentif nakes & bansos harus cair semua. Kalau gak, saya gantung kamu di Monas,” tekan Gus Nadirs keras. 

Hal ini menurut Gus Nadirs sebagai salah satu cara Pemerintah untuk merebut simpati dan kepercayaan rakyat.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp8 Triliun Akan Segera Dicairkan Kemnaker, Begini Kriteria Penerimanya

Gus Nadir mengusulkan dengan memotong 50 persen gaji atau tunjangan para pejabat negara untuk bantuan sosial (bansos) masyarakat.

"Rebut kembali simpati dan kepercayaan rakyat: semua pejabat negara potong gaji/tunj 50% buat Bansos," tambah Gus Nadir.

Gus Nadir menambahkan, kepercayaan rakyat bisa kembali dengan melihat pengorbanan pejabat negara, dan tak dipersulit mendapatkan bansos serta tak ada potongan. 

Baca Juga: Rektor UI Ari Kuncoro Rangkap Jabatan, Akbar Faizal Buka-bukaan Gaji Komisaris BUMN

"Nah, kalau rakyat sdh lihat pengorbanan pejabat negara, mrk jg gak dipersulit dan disunat utk dapat bansos, baru mereka percaya Covid ini nyata dan pemerintah serius menanganinya," usul Gus Nadir. 

Setelah kepercayaan rakyat pulih baru Pemerintah melanjutkannya dengan program karantina wilayah yang ketat.

"Setelah itu lakukan karantina wilayah dg tegas. Jadi kasih dulu carrotnya, baru siapkan sticknya," lanjut Gus Nadir. 

Bagi pejabat yang tak punya sense of crisis diusulkan dicopot. 

Baca Juga: Dokter Eva Bagikan Foto Nakes Sedang Kelelahan: Masih Tegakah Kalian Menuduh Mereka Sengaja Mengcovidkan?

Birokrasi yang ribet harus dipangkas dalam situasi saat ini.Bahkan Gus Nadir juga menyarankan semua pejabat menggunakan dana taktis operasionalnya untuk warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Minta semua pejabat pakai dana taktis operasionalnya untuk turun ke bawah cek warga yg isoman," lanjut Gus Nadir.

Ia yakin kalau ada semangat, kemauan dan usaha semua akan terlewati. 

"Susah? Kalau ada kemauan pasti ada jalan. Ayo Indonesia sehat & kuat," semangat Gus Nadir.

Sebelumnya banyak rumah sakit yang mengeluhkan pembayaran layanan kesehatan dari Pemerintah yang belum cair. 

Baca Juga: Ustadz Yahya Waloni Diisukan Ditangkap Polisi karena Hina Jokowi dan Umat Nasrani, Begini Faktanya

Hutang pemerintah terhadap rumah sakit mencapai nilai yang fantastis yang menghambat pemberian pelayanan rumah sakit terhadap pasiennya.  

Seperti yang dikeluhkan pemilik akun Fani! @inisifanew. Dalam cuitannya di twitter pada 20 Juli, menyebut,

"Lagi zoom meeting dengan Dinkes Prov dan RS se-Jabar. Ngeri juga sebuah RSUD belum dibayar 74 M padahal BAHV sudah keluar. Sampai pinjam ke bank untuk bayar obat. Trus ada yg nimpali, "semua juga begitu" Ampun," keluhnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini