SEPUTARTANGSEL.COM- Dalam aturan pemerintah telah menetapkan mekanisme pemberian vaksinasi Gotong Royong melalui pembiayaan Badan hukum selain pemerintah.
Tetapi masih banyak karyawan yang terdaftar melalui vaksin Gotong Royong hingga kini belum mendapatkan vaksinasinya.
Kabarnya karena terbatasnya jumlah vaksin Gotong Royong sehingga antrean untuk mendapatkannya juga lama.
Baca Juga: Dr Lois Disebut Sengaja Sebarkan Berita Bohong Soal Covid-19 dan Timbulkan Keonaran
Tetapi pemerintah kemudian kembali membuka vaksin Gotong Royong individu yang dijual melalui Kimia Farma.
Hal ini tentu membuat para karyawan yang telah didaftarkan melalui vaksin Gotong Royong dan belum mendapatkan vaksinasi mempertanyakan.
Seperti diungkap Daniel Giovanni Latumahina melalui akunnya @qronoz.
"Kadin bilang sampe 28 Juni baru 500 dari 28.400 perusahaan pendaftar Vaksinasi Gotong Royong (VGR) yang udah realisasi. Kendalanya stok vaksin. Skrg dibikin VGR berbayar, lha yg perusahaan aja masih jauh dari target. Kasian pegawai yg datanya nyangkut jadi gak bisa vaksin gratis."
Baca Juga: Epidemiolog Pandu Riono Minta Pemerintah Jangan Berdusta: Bilang Aja Jualan Vaksin