Turunkan Kasus Covid-19 pada Anak dengan Cukupkan Gizi, Disiplin Prokes, dan Kurangi Mobilitas

- 8 Juli 2021, 23:52 WIB
 Kasus Covid-19 pada anak dapat diturunkan dengan meningkatkan gizi, disiplin protokol kesehatan di keluarga, dan mengurangi mobilitas
Kasus Covid-19 pada anak dapat diturunkan dengan meningkatkan gizi, disiplin protokol kesehatan di keluarga, dan mengurangi mobilitas / Ilustrasi: Pixabay/ Mohamed Hasan/

 

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat, Indonesia merupakan negara dengan kasus Covid-19 pada anak yang tertinggi di dunia.

Ada sekitar 30 sampai 50 persen balita meninggal dari total kematian anak akibat Covid-19.

Hal itu terlihat pada jumlah kematian anak yang meningkat selama pandemi. Rata-rata 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggu.

Berbagai pihak menyoroti dan memperhatikan cara menurunkan kasus Covid-19 pada anak tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan status gizi mereka.

Baca Juga: 4 Kriteria Hewan Kurban Agar Sah Menurut Ajaran Islam

Berdasarkan penelitian, anak yang kurang gizi hingga stunting berisiko lebih tinggi terhadap ancaman Covid-19.

“Tingginya Covid-19 pada anak menunjukkan asupan gizi perlu lebih diperhatikan. Sebab, kecukupan gizi pada anak akan meningkatkan imunitas tubuh anak dalam menangkal virus dan bakteri,” ujar Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Anggota DPR RI Komisi IV fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah juga mengingatkan pentingnya kecukupan gizi anak dalam hubungannya dengan pandemi. Oleh karena itu, bantuan sosial untuk keluarga stunting harus dibedakan dengan lainnya.

Baca Juga: Ditanya Sosok Pria yang Bisa Membuatnya Bahagia, Olla Ramlan Malah Tumpahkan Air Mata, Ada Apa?

“Kalau Indonesia tidak mau punya masalah di kemudian hari, daya saing kita ditentukan oleh seberapa kuat kita melahirkan generasi yang sehat,” ujar Luluk.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga mengingatkan orang tua untuk memberikan contoh penerapan protokol kesehatan (Prokes) kepada anak.

“Rumah itu tempat belajar protokol kesehatan secara benar dan disiplin. Keluarga harus mencontohkan, karena anak akan melihat apa yang orang tua lakukan, bukan yang dibicarakan,” ujar Bambang Supriyatno, Tim Pakar Satgas Covid-19.

Baca Juga: Akademisi Universitas Georgetown Beberkan Pemicu Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Setelah diberi contoh, orang tua juga harus mengawasi seluruh kegiatan anak sampai dapat bertanggung jawab dan selalu menjaga prokes.

“Anak dapat tertular dan menularkan. Memang betul kasus anak lebih rendah dibandingkan dewasa, namun ini tetap harus menjadi perhatian. Jangan bicara soal angka. Bicara dengan hati,” ucap Bambang menambahkan.

Terakhir, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas agar anak tidak terpapar Covid-19.

Baca Juga: Hizbullah Berduka atas Meninggalnya Tokoh Pembebasan Palestina Ini

“Titik tengah masyarakat atau keluarga itu antara lain saat makan bersama di rumah makan dan pertemuan keluarga. Di fase-fase ini anak-anak rawan sekali terpapar Covid-19,” kata Nadia dalam webinar “Upaya Menyelamatkan Anak Indonesia dalam Pandemi, secara virtual di Jakarta, Rabu 7 Juli 2021. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini