"Sekarang ada bibir baru yang mengucapkan OTG, otoritarianisme tanpa gejala," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) meminta agar Megawati memeriksa teks yang disodorkan kepada dirinya.
Pasalnya, Indonesia sebagai negara demokratis justru mengelu-elukan sikap otoriter Cina di saat negara-negara lain justru mengutuk negara tersebut.***