Soal Kelapa Sawit Indonesia, Fadli Zon: Uni Eropa dan Parlemen Eropa Tak Boleh Ada Diskriminatif

- 22 Juni 2021, 21:41 WIB
Fadli Zon kritik Parlemen Eropa karena melakukan diskriminasi terhadap kelapa sawit Indonesia
Fadli Zon kritik Parlemen Eropa karena melakukan diskriminasi terhadap kelapa sawit Indonesia /Foto: Twitter/ @fadlizon/

SEPUTARTANGSEL.COM – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengkritik Parlemen Eropa karena telah melakukan diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit dari Indonesia.

Fadli Zon menilai kelapa sawit seringkali mendapat penilaian yang cenderung tidak adil dibanding minyak nabati lainnya.

Hal itu diungkapkan Fadli Zon ketika menghadiri acara dialog daring antara Parlemen Eropa dengan Parlemen Negara-negara ASEAN (AIPA).

Baca Juga: Fadli Zon dan Mahfud MD Kompak Menolak Jabatan Presiden 3 Periode, Begini Alasan Keduanya

“Kelapa sawit seringkali mendapatkan penilaian yang cenderung tidak adil jika dibandingkan dengan minyak nabati lainnya,” kata Fadli Zon seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @fadlizon pada Selasa, 22 Juni 2021.

Dalam dialog tersebut, Fadli Zon menjadi pembicara sesi pertama bersama dengan Ketua Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Bernd Lange.

Fadli Zon juga menyebut bahwa Uni Eropa sering mengkategorikan kelapa sawit sebagai High Risk ILUC (Indirect Land Used Change atau berisiko tinggi terhadap perusakan hutan).

Baca Juga: Fadli Zon Dikabarkan Terlibat Tindak Pidana Terorisme dan Dijemput Paksa oleh Polisi, Begini Faktanya

Menurutnya, kelapa sawit mempunyai tingkat produktivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak nabati lain yang lebih banyak menghabiskan lahan.

Dia kembali menegaskan agar Uni Eropa tidak bersifat diskriminatif terhadap kelapa sawit yang berasal dari Indonesia.

"Uni Eropa dan Parlemen Eropa tak boleh diskriminatif soal minyak sawit dari Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: Fadli Zon Dikabarkan Meninggal Dunia Karena Terinfeksi Covid-19, Begini Faktanya

Fadli Zon mengingatkan bahwa sifat diskriminatif terhadap produk pertanian tidak akan membantu negara berkembang, melainkan akan memperburuk kehidupan para petani yang tergantung pada komoditas yang digarapnya.

Di sisi lain, Fadli Zon juga menyampaikan tentang pentingnya masa depan perdagangan antara Uni Eropa dengan ASEAN.

Hal tersebut menjadi penting karena dapat membuka kesempatan bagi peluang kerja sama antara Uni Eropa dengan ASEAN.

Baca Juga: Tolak PPN Sembako dengan 3 Alasan, Fadli Zon Sebut Pemerintah Tak Punya Empati dan Sensitivitas

Menurutnya, peluang kerja sama yang dapat dilakukan adalah membangun ketahanan kesehatan regional dan pengembangan energi terbarukan.

Kedua bidang tersebut berpeluang memulihkan perekonomian ekonomi pasca pandemi, melalui investasi dan penciptaan lapangan kerja.

Fadli Zon optimis bahwa hubungan antara Uni Eropa dengan ASEAN akan semakin berkembang dan meningkat, mengingat keduanya adalah mitra strategis yang memiliki komitmen yang sama, yaitu menjaga multilateralisme dan tatanan internasional.

Baca Juga: Tolak PPN Sembako, Fadli Zon Keluarkan 3 Alasan

“Demikian halnya dengan negosiasi perdagangan regional, akan dapat dilanjutkan ketika negosiasi-negosiasi bilateral telah berhasil disepakati,” pungkasnya.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x