Alih Kelola Blok Rokan, 2.757 Pekerja Chevron Gabung ke Pertamina

- 7 Juni 2021, 08:41 WIB
Direktur Pertamina Nicke Widyawati
Direktur Pertamina Nicke Widyawati /Foto : Dokumen Pertamina/

SEPUTARTANGSEL.COM -  Sebanyak 2.757 orang  pekerja asal Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan bergabung di tubuh PT Pertamina (Persero) dimulai pada 9 Agustus 2021 mendatang. Kedatangan ribuan calon pekerja tersebut pasca pemerintah melakukan pengambil alihan Blok Rokan beberapa waktu lalu.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati melalui keterangan resminya Minggu, 6 Juni 2021 menjelaskan, alih kelola Blok Rokan sebagai perusahaan nasional akan memberi manfaat yang lebih luas lagi bagi negara baik dari sisi pengelolaan maupun penerimaan negara dan memperkuat posisi Pertamina sebagai salah satu lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional.

"Kita juga memiliki amanah dan tugas mulia di mana kita memiliki target untuk dapat memproduksi migas 1 juta barel pada tahun 2030, untuk itu dibutuhkan komitmen dan dedikasi dari seluruh elemen pekerja khususnya Subholding Upstream untuk dapat mewujudkan cita-cita ini," ujar Nicke.

Baca Juga: Pertamina prioritaskan proyek transisi energi dari fosil ke EBT

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Budiman Parhusip menjelaskan,  nantinya Blok Rokan akan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) di bawah naungan PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream. Saat ini, PHR mengelola Wilayah Kerja dan Asset Hulu yang ada di Wilayah Sumatera yang dikenal dengan Regional 1 - Sumatera Subholding Upstream.

"Dengan sistem Regionalisasi ini, antara Wilayah Kerja dan Aset yang saling berdekatan khususnya Sumatera dalam hal ini, dapat dilakukan optimalisasi lapangan dan efektifitas pengembangan operasi. Sehingga dengan bergabungnya Pekerja CPI juga akan lebih membuka kesempatan pengembangan karir," jelas Budiman.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin menjelaskan, PHR tidak hanya mengelola blok Rokan namun juga mengelola seluruh blok atau wilayah kerja Pertamina di Sumatera.

Baca Juga: Sedang Terapkan Lockdown, Malaysia Malah Mendapat Tambahan 10.000 Kuota Haji, Begini Faktanya

"Fokusnya adalah kita ingin tumbuh secara signifikan dan sustainable dengan fokus pada semua potensi yang masih bisa dikembangkan. Business Continuity untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produksi serta safety dan reliability tetap menjadi yang utama dalam melaksanakan pekerjaan. Pertamina melalui PHR juga akan memastikan transfer operatorship berjalan lancar sehingga kita bisa menyelesaikan program di tahun 2021 dan tumbuh signifikan pada tahun-tahun berikutnya," kata Jaffee.

Halaman:

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini