Sedang Terapkan Lockdown, Malaysia Malah Mendapat Tambahan 10.000 Kuota Haji, Begini Faktanya

- 7 Juni 2021, 06:46 WIB
Ka'bah di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi.
Ka'bah di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi. /- Foto: Pixabay/Konevi/
 
SEPUTARTANGSEL.COM - Beredarnya kabar terkait Malaysia yang mendapatkan tambahan 10.000 kuota haji meski tengah melakukan lockdown telah menarik perhatian warganet. 
 
Pasalnya, informasi tersebut disebarkan melalui pemilik akun Twitter Raja Prank dengan username @habangbangsel pada Jumat, 4 Juni 2021.
 
Netizen Twitter itu menyebutkan bahwa permasalahan pemerintah dalam membatalkan keberangkatan jemaah haji 1442 H/2021 M, berkaitan dengan adanya tambahan kuota haji Malaysia sebesar 10.000 kuota. 
 
"Nggak mungkin!!! Sedangkan Malaysia mendapatkan tambahan 10.000, padahal lagi lockdown di negaranya. Ini bukan masalah izin tapi masalah uang haji yang sudah tidak ada," kata Raja Prank, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @habangbangsel, pada Senin, 7 Juni 2021.
 
Adapun klaim informasi yang dituliskan oleh Raja Prank tersebut merupakan berita yang salah. 
 
Berdasarkan penelusuran Seputartangsel.com, sebelumnya, berita yang berjudul "Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia" itu telah dipublish di media kabar Antara News pada 10 Maret 2021 lalu. 
 
Dalam artikel berita tersebut menjelaskan bahwa Malaysia akan mendapatkan tambahan 10.000 kuota haji apabila pandemi Covid dinyatakan telah berakhir. 
 
Hal ini dipertegas oleh pernyataan dari Tan Sri Muhyiddin Yassin, selaku Perdana Menteri (PM) Malaysia. 
 
"Kami sudah dapat keputusan baik persetujuan apabila keadaan (COVID-19) pulih sepenuhnya, kuota haji ditambah 10.000 dari jumlah yang ada," kata PM Malaysia dalam keterangan, pada 10 Maret 2021.
 
Berdasarkan fakta yang ada pada artikel  berita "Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia" tersebut, maka apabila membandingkan permasalahan pembatalan haji Indonesia pada tahun ini dengan Malaysia yang mendapatkan tambahan kuota haji 10.000 kuota sangat tidak pas. 
 
Selain itu, Menteri pada Kantor Perdana Menteri Malaysia Urusan Agama Zulkifli Mohamad al-Bakri juga memberikan pernyataan mengenai negaranya yang belum menerima keputusan untuk memberangkatkan jemaah haji dari Pemerintah Arab Saudi. 
 
Dirinya mengaku bahwa hingga saat ini Malaysia masih menantikan jawaban resmi dari pemerintah Arab Saudi. 
 
"Yang pertama menjadi adab kita sebagai sebuah negara termasuk dengan Arab Saudi. Kita akan menunggu jawaban resmi dari mereka yang diantar surat kepada kita. Itu praktik biasa yang dilakukan setiap tahun," kata Zulkifli Mohamad al-Bakri dalam keterangannya. 
 
"Cuma lawatan saya ke Arab Saudi pada musim haji saya boleh sampaikan kalaupun ada haji pada musim pandemik ini jumlahnya akan dikurangi termasuk untuk negara-negara lain," tambah Zulkifli Mohamad al-Bakri. 
 
Adapun informasi yang disebarkan oleh Raja Prank tersebut merupakan masuk ke dalam kategori hoaks alias berita palsu jenis misleading content (konten menyesatkan).
 
Konten menyesatkan atau misleading content sengaja dibuat dengan tujuan mampu menggiring opini sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pembuat informasi.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini