Choirudin, ayah bayi yang ternyata kembar di mana satu hidup dan lainnya tidak bernyawa, segera melaporkan ke bidan. Bidan datang dan membungkus janin yang sudah menjadi jasad dengan kain putih dan plastik. Ini dilakukan agar jenazah tidak kehujanan.
Masih berdasarkan kronologis yang disampaikan Alfan, pelapor yang juga ayah bayi membawa menghubungi adiknya, Tri Mulya. Mereka kemudian berencana membawa pulang jenazah ke rumah untuk dimakamkan.
Baca Juga: Perdana Menteri Albania: Eropa adalah Agama
Choirudin membonceng sepeda motor Tri Mulya yang menggendong jasad janin.
Menurut cerita, mereka sempat berhenti di SPBU Murangan Sleman dan sang adik masih merasa memegang jasad janin. Keduanya juga berhenti di bengkel sekitar 10 menit untuk memperbaiki rantai. Pada pemberhentian terakhir ini, Tri Mulya sudah tidak mengingat apakah jasad masih dalam gendongannya atau tidak.
“Sesampainya di rumah di daerah Secang, baru sadar bahwa janin sudah tidak ada,” pungkas Alfan.
Diperkirakan jasad bayi tersebut terjatuh dalam perjalanan. Keluarga, relawan, dan polisi yang melakukan pencarian belum menemukannya. ***
Sumber: Antara