"Tapi faktanya kita tidak punya lagi kesempatan untuk mengevaluasi apakah pemerintah serius memberi semacam insentif kepada mereka yang tercecer di dalam upaya memenuhi kebutuhan lebaran," tuturnya.
"Kita hanya bisa menerangkan ini bahwa lebaran itu selalu menimbulkan harapan," sambungnya.
Sayangnya, harapan tersebut tidak dapat diwujudkan oleh semua orang akibat kesenjangan ekonomi.
Selain kesenjangan ekonomi, menurutnya masyarakat di Indonesia juga banyak yang mengalami kesenjangan psikologi.
"Jadi tetap disamping disparitas ekonomi, tetapi ada juga disparitas psikologi antara mereka yang merintih dan mereka yang ceria," paparnya.
Menurut Rocky, kondisi tersebut tidak baik bagi keadaan bangsa setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.
"Ini tidak bagus bagi bangsa. Dan ini adalah satu kesempatan besar bagi rakyat kita untuk menikmati kebahagiaan bersama setelah melewati ujian puasa," tandasnya.***