"Kalau kita terkena Internal Wave, maka itu adalah kehendak alam. Tentunya para prajurit tidak bisa melakukan peran kedaruratan walaupun mereka sudah siap berada di pos tempurnya masing-masing," kata Iwan.
Sebelumnya, KRI Nanggala 402 pertama kali dinyatakan hilang kontak pada 21 April 2021 ketika sedang akan melakukan uji coba penembakan torpedo di Laut Utara Bali.
Empat hari setelah dilakukan pencairan, kapal selam buatan Jerman pada 42 tahun lalu itu ditemukan di kedalaman 838 meter dalam kondisi terbelah menjadi tiga bagian, sementara seluruh awak yang sedang bertugas dinyatakan gugur.***