KTT Perubahan Iklim, Presiden Bahas Atasi Konversi Hutan Hingga Indonesia Green Industrial Park

- 23 April 2021, 21:17 WIB
Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara KTT Perubahan Iklim secara virtual.
Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara KTT Perubahan Iklim secara virtual. /Sumber: Laman Sekretariat Kabinet/

SEPUTARTANGSEL.COM – Indonesia sangat serius dalam pengendalian perubahan iklim dan mengajak dunia untuk melakukan aksi-aksi nyata.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis, 22 April 2021.

Dia memaparkan kebijakan, pemberdayaan, dan penegakan hukum sehingga laju deforestasi Indonesia saat ini turun terendah dalam 20 tahun terakhir.

“Penghentian konversi hutan alam dan lahan gambut mencapai 66 juta hektare. Penurunan kebakaran hutan hingga sebesar 82 persen,” sebutnya.

Baca Juga: Senat AS Sahkan RUU untuk Memerangi Kejahatan Rasial Anti-Asia

Baca Juga: Menko PMK: Perempuan Sebagai Pelaku UMKM Harus Mampu Memanfaatkan Teknologi

Indonesia juga menyambut baik target sejumlah negara menuju net zero emission tahun 2050. Namun, negara berkembang akan berkomitmen jika negara maju kredibel disertai dukungan riil.

Untuk mencapai target Kesepakatan Paris dan agenda bersama berikutnya membutuhkan kemitraan global yang harus diperkuat.

Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Presiden Joko Widodo menyebutkan sedang mempercepat pilot percontohan net zero emission. Seperti membangun Indonesia Green Industrial Park seluas 12.500 hektare di Kalimantan Utara yang akan menjadi yang terbesar di dunia.

“Kami sedang melakukan rehabilitasi hutan mangrove seluas 620 ribu hektare sampai 2024, terluas di dunia dengan daya serap karbon mencapai empat kali lipat dibanding hutan tropis. Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi, termasuk investasi untuk transisi energi,” jelasnya.

Baca Juga: Kontoversi Kamus Sejarah, Respon Cepat Mendikbud Nadiem Makarim Dipuji Yenny Wahid

Baca Juga: Fadli Zon Nilai Kamus Sejarah Pro PKI, Tokoh Muda NU Savic Ali Bela Hilmar Farid

Selain itu, peluang besar juga terbuka bagi pengembangan bahan bakar nabati, industri baterai litium, dan kendaraan listrik. Presiden Jokowi menegaskan bahwa presidensi Indonesia untuk G20 di tahun 2022 akan memprioritaskan penguatan kerja sama perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

KTT Perubahan Iklim ini dibuka secara resmi Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. Konferensi ini diikuti oleh 41 kepala negara/kepala pemerintahan/ketua organisasi internasional.

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini