SEPUTARTANGSEL.COM – Rencana pemerintah yang akan melakukan impor garam tengah menimbulkan pro dan kontra.
Pasalnya, apabila dilihat dari bingkai kacamata pemerintah, rencana impor garam yang mencapai tiga ton tersebut tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan kualitas produksi garam dalam negeri yang belum mampu untuk memenuhi standar kebutuhan industri.
Sementara itu, apabila pemerintah tidak melakukan perhitungan maupun mengawasi jumlah penggunaan impor garam oleh importir, maka dikhawatirkan akan menyebabkan kelebihan impor garam yang akan membebani pasar garam rakyat.
Sontak persoalan tersebut telah menarik perhatian berbagai pihak, salah satunya adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon.
Fadli Zon merasa terheran-heran dengan adanya keputusan pemerintah yang akan mengimpor garam. Padahal, selama ini pemerintah kerap mengkampanyekan negeri ini sebagai negara maritim yang memiliki kekayaan laut yang melimpah.
“Negara maritim tapi garam masih impor,” cuit Fadlizon, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @Fadlizon pada Kamis, 22 April 2021.
Meski pemerintah memiliki berbagai alasan atas impor garam tersebut, namun, Fadli Zon menilai bahwa sikap tersebut kurang tepat dan bahkan sama sekali tidak hebat mengingat Indonesia kerap dilabeli negara maritim.