Banjir dan Tanah Longsor di Nganjuk, Jawa Timur, 23 Korban Masih dalam Pencarian

- 15 Februari 2021, 10:18 WIB
Longsor Nganjuk, 23 korban masih dalam pencarian BPBD
Longsor Nganjuk, 23 korban masih dalam pencarian BPBD /twitter/

SEPUTARTANGSEL.COM- Bencana alam kembali terjadi di wilayah Indonesia. Kali ini Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur yang diguyur hujan ektrem pada 14 Februari 2021 terjadu banjir dan tanah longsor. 

Tanah longsor terjadi di Desa Selopuro, Kecamatan Ngetos. Pada bencana ini dikabarkan 15 korban longsor sudah ditemukan BPBD Nganjuk.

Dikutip Seputartangsel dari Antara, hingga kini BPBD dan tim SAR Gabungan masih mencari 23 korban lainnya yang belum ditemukan.

Baca Juga: Dino Patti Djalal Kantongi 3 Bukti Keterlibatan Fredy Kusnadi dalam Kasus Mafia Tanah, Ada Bukti Transfer

Baca Juga: Meningkatnya Stunting Ditengah Pandemi Covid-19 , dr Tirta: Posyandu Penting Tapi Sayang Pelayanannya Terhenti

"BPBD Nganjuk masih mencari 23 orang lainnya yang masih belum ditemukan," jelas Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim, Satriyo Nurseno, pada Senin 25 Februari 2021.

Selain tanah longsor di Ganjuk juga terjadi banjir.

Banjir yang menggenangi 3 kecamatan disebabkan karena curah hujan tinggi.

Baca Juga: GAR ITB Laporkan Din Syamsuddin dengan Tuduhan Radikal, Rizal Ramli: Kerja Keras Saya Hasilkan 'Produk Cacat'

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Oscar Februari 2021 Terbuka Untuk Lulusan SMK, Ini Syarat dan Ketentuannya

"Banjir terjadi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Berbek, Nganjuk, dan Kecamatan Loceret," terang Satriyo Nurseno.

Dari ketiga kecamatan yang dilanda banjir ini, kecamatan Berbek mengalami banjir paling parah.

Ketinggian air di kecamatan ini mencapai 2,5 meter.

Baca Juga: Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru 15 Februari 2021 Berhasil Dapat Skin, Fragment dan Diamond

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pemerintah Tidak Anti Kritik dan Menyebut Orang Bebas Melaporkan Orang Kritis ke Polisi

Satriyo menambahkan, beberapa korban banjir dan tanah longsor telah doievakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Beberapa warga di wilayah ini telah dievakuasi," tutup Satriyo. ***

 

 

 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x