Warga Dipaksa Kosongkan Tenda Pengungsian di Mamuju Jelang Kedatangan Jokowi, Begini Faktanya

- 20 Januari 2021, 07:49 WIB
Presiden Jokowi Tinjau Posko Pengungsian Mamuju di Sulbar dan Pastikan Bantuan bagi Korban Gempa.
Presiden Jokowi Tinjau Posko Pengungsian Mamuju di Sulbar dan Pastikan Bantuan bagi Korban Gempa. /Situs Resmi Kementerian Sekretariat Negara RI/Setneg

Baca Juga: Banjir Kalimantan Selatan Akibat Kondisi Infrastruktur Ekologis Tak Memadai

"Jangan kan di dalam, di luar di sini saja kemarin orang-orang berlarian karena ada gempa lagi. Karena masih trauma jadi takut kalau dipindah ke dalam," katanya lagi.

Terkait hal itu, Dandim 1418/Mamuju Kolonel Tri Aji Sartono menegaskan tidak ada paksaan dari personel TNI yang meminta warga membongkar tenda pengungsian.

"Tidak, nggak ada pengosongan paksa kepada pengungsi karena presiden mau datang. Kita imbau baik-baik masyarakat silakan, kita siapkan fasilitas. Nggak ada pengondisian, mana berani kita pengondisian," ujar Tri.

Menurut Kolonel Tri, video viral pengosongan paksa dan pengakuan warga yang diperintahkan membongkar tenda hanya lah kesalahpahaman. Dalam situasi pascabencana seperti ini, rawan terjadi kesalahpahaman.

"Ya biasalah, dalam situasi panas begitu, sudah capek. Pokoknya begini, kita sampaikan ke mereka bahwa intinya sudah disiapkan fasilitas itu permanen, dari pemerintah dari kementerian, TNI hanya membantu. Kalau kita dianggap salah, salah apa kita sudah membantu," kata Kolonel Tri.

Tri juga sudah menemui langsung pengungsi yang mengaku dipaksa membongkar tenda tersebut. Pengungsi yang salah paham itu disebut sudah meminta maaf.

Baca Juga: Innalillahi, 154 Bencana di Indonesia dan Memakan 140 Korban Meninggal Selama 1-18 Januari 2021

Baca Juga: Lengkapi Bursa Transfer Musim Dingin, Milan Datangkan Mario Mandzukic

"Mereka sudah minta maaf ke saya itu. Jadi saya bilang saya juga korban bencana, istri saya itu mengungsi itu, sama," jelasnya.

Halaman:

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkini

x