SEPUTARTANGSEL.COM – Daerah lokasi banjir di daerah aliran Sungai Barito di Kalimantan Selatan memiliki kondisi infrastruktur ekologis yang tidak lagi memadai.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPKL KLHK) Karliansyah dalam konferensi pers daring pada Selasa, 19 Januari 2021.
Dia mengatakan,"Lokasi banjir berada di sepanjang alur daerah aliran Sungai Barito di mana memang dari evaluasi yang ada kondisi infrastruktur ekologisnya yaitu jasa lingkungan pengatur air, sudah tidak memadai.”
Baca Juga: Tinjau Bencana Alam di Kalsel, Jokowi Ungkap Penyebab Utama Banjir Bandang
Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Menyetujui dan Mendukung Perpres Pencegahan Ancaman Ekstrimisme
Kondisi tersebut membuat daerah yang dimaksud tidak mampu lagi menampung aliran air masuk.
Daerah aliran Sungai atau DAS Barito di Kalimantan Selatan melingkupi wilayah seluas 1,8 juta hektare (ha), dari total 6,2 juta luasnya, dengan mayoritas penduduk tinggal di wilayah tersebut.
Data KLHK per 2019 memperlihatkan bahwa daerah luas hutan di area itu adalah seluas 18,2 persen dari wilayah DAS Barito Kalimantan Selatan. Sisa luasannya didominasi pertanian lahan kering sebesar 21,4 persen, sawah 17,8 persen dan perkebunan sebesar 13 persen.
Baca Juga: Hingga 17 Januari, 10 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan Terendam Banjir