Ekonom Emil Salim Sindir Pemerintah Soal Penanganan Covid-19: Tidak Perlu Cari Kambing Hitam

- 16 Januari 2021, 12:18 WIB
Ahli ekonomi, Prof. Emil Salim.
Ahli ekonomi, Prof. Emil Salim. /Foto: Twitter/@emilsalim2010/


SEPUTARTANGSEL.COM - Ekonom senior Indonesia, Prof. Emil Salim memberi tanggapan kepada pemerintah terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.

Pasalnya, virus Corona di Indonesia sampai saat ini masih belum bisa ditumpas.

Akibat dari itu, perekonomian di Indonesia mengalami kesulitan untuk beranjak dari keterpurukan.

Baca Juga: Jenazah Pramugari Sriwijaya Air SJ-182 Asal Pamulang Telah Teridentifikasi Tim DVI Polri

Baca Juga: Sebanyak 15 Korban Tertimbun Belum Ditemukan di Longsor Cihanjuang, Sumedang

Menurut Emil bahwa corona yang sudah memasuki tahun kedua ini harus bisa ditundukkan secara bertahap.

"Memasuki thn ke-2 Covid-19 perjuangan menundukkan virus Corona dan memulihkan ekonomi secara bertahap harus membaik," cuit Emil melalui akun Twitter pribadinya @emilsalim2010.

Emil Salim juga menyarankan terkait kasus corona ini agar tidak mencari kambing hitam.

Baca Juga: Rizal Ramli Disemprot Ferdinand Hutahaean Soal Ekonomi 2021 Lebih Parah dari 1998

Baca Juga: Gempa Ketiga Kalinya Terjadi di Majene, Hari Ini Kembali Diguncang 5 SR Pukul 06.32

"Tak perlu men-cari2 “kambinh hitam”," tutur Emil.

Namun, belum diketahui secara pasti hal itu ditujukan kepada siapa karena tidak disampaikan lebih rinci.

Alumnus Universitas Calefornia ini menyarankan agar membangun semangat juang dan penuh percaya diri.

"Lebih baik bangun semangat juang penuh percaya diri bahwa setiap hari akan lebih baik dari hari kemarin !," kata Emil.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Calon Tunggal Kapolri, Begini Kata Penyidik KPK Novel Baswedan

Baca Juga: Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Diringkus Polisi Setelah Tertangkap Warga Saat Sedang Beraksi

Sementara, penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia per Jumat 15 Januari 2021 bertambah 12.818 kasus.

Dengan demikian, jumlah kasus di Indonesia secara keseluruhan mencapai 882.418 orang.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x