Waduh.. Pengrajin Tahu Tempe Menjerit Gegara Harga Kedelai Meroket, Ini Kata Kemendag

- 3 Januari 2021, 17:43 WIB
Tempe, bahn baku utama kedelai impor mengalmi kenaikan sebesar 35 persen, perajin tempe dan tahu Jabodetabek mogok produksi.
Tempe, bahn baku utama kedelai impor mengalmi kenaikan sebesar 35 persen, perajin tempe dan tahu Jabodetabek mogok produksi. /Bagus Kurniawan/Bagus Kurniawan/Portaljogja.com

SEPUTARTANGSEL.COM - Melambungnya harga kedelai membuat para penjual, pengrajin hingga pengecer tempe dan tahu menjerit.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akhirnya angkat bicara soal lonjakan harga kedelai, di mana kenaikan harga ini membuat pengrajin tahu dan tempe mogok massal. Kenaikan kedelai ini sudah dirasakan para pelaku usaha tahu dan tempe sejak 1 bulan terakhir.

Menurut Kemendag, harga kedelai impor saat ini tercatat Rp 9.200 hingga Rp 10.000 per kilogram (kg). Padahal, harga kedelai sebelumnya berkisar Rp 6.500 sampai Rp 7.000 per kg artinya ada kenaikan hingga Rp 3.000.

Baca Juga: Innalillahi, Anggota Baleg DPR Ali Taher Parasong Meninggal Dunia

Baca Juga: So Sweet.. Meski Sederhana, Tema Pernikahan Din Syamsuddin Tak Kalah Seperti Milenial Loh

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra mengatakan, kenaikan harga kedelai ini bukan karena stok yang menipis. Sebab, stok kedelai untuk industri tahu dan tempe masih sangat mencukupi untuk skala nasional.

"Kami sudah cek ke pengrajin tahu tempe dan stok masih mencukupi untuk dua atau tiga bulan ke depan," kata Syailendra dalam keterangan tertulis, Minggu 3 Januari 2021.

Syailendra memprediksi faktor yang membuat harga kedelai mahal adalah pengaruh global di mana harga kedelai di tingkat dunia justru mengalami kenaikan, sehingga berdampak pada harga kedelai impor ke Indonesia.

"Jadi stok memang aman, kita pastikan dan kita sudah cek. Jadi, stok itu ada tapi harga merangkak naik dan bahkan sudah dari Juli dan kemarin (Desember) penyesuaian lagi. Berkaitan juga dengan kenaikan harga kedelai asal Amerika yang juga naik," jelasnya.

Halaman:

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

x