Ribuan Hektare Tanaman Padi di Banten Terendam Banjir

- 9 Desember 2020, 07:30 WIB
Banjir di sejumlah daerah di Banten seperti di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang merendam ratusan rumah dan ribuan hektare tanaman padi.
Banjir di sejumlah daerah di Banten seperti di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang merendam ratusan rumah dan ribuan hektare tanaman padi. /Foto: Antara / Mulyana/

SEPUTARTANGSEL.COM - Curah hujan yang tinggi dan meluapnya air sejumlah sungai mengakibatkan lahan tanaman padi di lima kabupaten/kota di Banten terendam banjir.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyebutkan lahan tanaman padi seluas 8.573,9 hektare yang tersebar di Banten terendam banjir.

Areal tanaman padi yang terkena banjir di Banten tersebar di Kabupaten Pandeglang seluas 7.612,9 hektare dari luas tanaman padi 16.255 hektare.

Baca Juga: Sebelum Mensos Juliari Ditangkap KPK, Ini Pengakuan Istrinya

Baca Juga: Akibat Banjir, 18 Ribu Warga Aceh Utara Mengungsi

"Di Pandeglang itu tersebar di 16 kecamatan. Rata-rata usia tanam 1 sampai 30 hari. Namun demikian ada juga yang sudah 70 hari," kata Agus M Tauchid di Serang pada Selasa, 8 Desember 2020.

Di Kabupaten Lebak seluas 750 hektare dari luas tanam 2021 hektare. Di Kabupaten Serang 161 hektare, di Kota Serang 20 hektare, Kota Cilegon 30 hektare.

"Data sampai hari Senin, luas tanaman padi di Banten yang terkena banjir 8.573,9 dari luas tanaman 18.844 hektare," kata Agus M Tauchid didampingi Kepala UPT Benih dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (UPT BPTPHP) Distan Banten Luki Saptaji.

Baca Juga: Sempat Error, Begini Tampilan LIVE CCTV di Sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50

Baca Juga: Hampir 10 Ribu Mengungsi Akibat Banjir di Aceh Timur

Seperti dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Luki Saptaji menambahkan selain komoditas tanaman pangan jenis padi yang terkena banjir, ada juga tanaman bawang merah seluas 6 hektare.

Luki Saptaji mengatakan,"Data yang kami sampaikan hanya data lahan sawah yang ada tanamannya. Data tersebut belum bisa dinyatakan sebagai data gagal panen atau puso karena sifatnya masih laporan insidentil.”

Sedangkan pernyataan puso baru bisa dihitung setelah banjir selesai. Karena dimungkinkan setelah banjir masih ada tanaman yang bisa pulih atau tumbuh kembali.

Baca Juga: Habib Rizieq Tak Hadiri Panggilan, Polda Metro Jaya Akan Ambil Tindakan Hukum

Baca Juga: Habib Rizieq Belum Tiba, Polda Metro Jaya : Kita Tunggu Sampai Hadir

"Lahan pertanian atau sawah yang tidak ada tanamannya tidak kami data, karena air hanya melintas," kata Luki Saptaji.

Sedangkan untuk mengantisipasi adanya gagal tanam pascabanjir, Distan Banten melalui UPT BPTPHP sudah menyiapkan benih kurang lebih 20 ton bantuan dari Cadangan Benih Daerah (CBD).

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x