SEPUTARTANGSEL.COM - Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta mengklarifikasi isu yang ramai diperbincangkan di media sosial perihal wanita berbaju kotak-kotak menumpang di atas kendaraan tempur (ranpur) panser Anoa TNI.
Wanita berbaju kotak-kotak tersebut ikut ranpur TNI saat menertibkan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Petamburan beberapa waktu lalu.
Menurut Kapendam Jaya Letnan kolonel Arh Herwin Budi Saputra wanita berbaju kotak-kotak itu merupakan jurnalis.
Baca Juga: Jurnalis Metro TV Tewas di Tempat Setelah Menabrak Truk Sampah
Baca Juga: Ulang Tahun ke-28 November Ini, Simak Perubahan Penampilan Chanyeol EXO yang Makin Mempesona
Cuitan netizen mengidentikkan baju kotak-kotak yang dipakai perempuan itu sebagai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Wanita yang berada di atas kendaraan tempur (ranpur) Anoa TNI tersebut adalah seorang jurnalis tulis dari media siber nasional. Jadi tidak perlu membawa alat kamera foto maupun kamera video dalam membuat suatu pemberitaan," kata Kapendam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin Budi Saputra dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 22 November 2020.
Menurut Herwin, hal tersebut perlu diluruskan segera agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Baca Juga: Debat Publik Paslon Pilkada Tangsel Live di Kompas TV Pukul 19.30 Malam Ini
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Segera Dicairkan, Tapi 7 Rekening Ini Tidak Akan Dapat Bantuan
Bahkan, Herwin mengatakan bahwa perempuan tersebut tidak sendirian saat melakukan peliputan menertibkan baliho tersebut.
Namun, perempuan berbaju kotak-kotak tersebut bersama dengan enam jurnalis lainnya.
"Sebenarnya bukan sendirian, ada tujuh awak media yang ikut meliput saat kegiatan penertiban baliho HRS di seluruh jalan protokol," tutur Herwin.
Baca Juga: Ada Apa dengan Habib Rizieq? Ini Kata Ustad Abdul Somad
Baca Juga: Sabar, Vaksin Merah Putih Diprediksi Siap Digunakan pada 2022
Satu ranpur TNI dinaiki tiga jurnalis dari CNN TV, Warta Kota dan Genpi. Ranpur TNI satunya dinaiki oleh empat jurnalis dari LKBN Antara, Medcom, Koran Lampu Hijau dan Indosiar.
"Banyak yang curiga dan mempertanyakan mengapa warga sipil bisa naik panser yang ingin menurunkan spanduk dan baliho HRS (Habib Rizieq Shihab), di sini saya nyatakan wanita tersebut adalah seorang jurnalis," katanya Herwin.***