Vaksin Merah Putih Ditargetkan Produksi Tahun 2021

20 November 2020, 09:18 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /Foto: Pixabay/Geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM – Indonesia menjadi salah satu pusat penelitisan uji klinik fase 3 bagi vaksin Sinovac yang diselenggaran di Universitas Padjadjajaran, Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, Indonesia turut serta meneliti dan memproduksi vaksin Covid-19 mandiri yang disebut vaksin Merah Putih.

“Perusahaan nasional Bio Farma masuk ke dalam CEPI (Coalition for Epidemic Prepredness Innovations) yang dimana ikut berperan dalam inovasi dan produksi vaksin di dunia,” kata Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Dr Prof Dr Ali Ghufron Mukti, dalam diskusi Rabu 18 November 2020.

Baca Juga: PKS: UMKM Berkontribusi Secara Nasional Tetapi Kurang Pemberdayaan

Baca Juga: BPOM: Uji Klinik Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Belum Ada Efek Samping Serius

Ali Guhfron mengatakan, Indonesia mengembangkan vaksin Merah Putih dengan beberapa institusi seperti Lembaga Eijman dan beberapa Universitas, termasuk LIPI dengan platform yang berbeda-beda dengan target produksi di tahun 2021.

“Vaksin Merah Putih kita targetkan dapat diproduksi pada tahun 2021. Fokus pengembangan vaksin tersebut adalah keamanannya, dan tingkat efektivitasnya. Stabilitas vaksin Merah Putih itu sendiri, mulai dari implementasi, sampai ketersediaannya juga akan terus kita pantau,” kata Ali Ghufron dikutip Seputartangsel.com dari infopublik laman resmi Kominfo.

Dia juga meminta agar masyarakat untuk tidak takut terhadap vaksin dan program vaksinasi yang akan dijalankan pemerintah.

Baca Juga: Manfaat Clay Mask, Masker Wajah Berbahan Dasar Tanah Liat

Baca Juga: Jerinx SID Walk Out di Sidang Perdana, Jadi Alasan Hakim Beratkan Vonis

Namun demikian, masyarakat harus tetap menjaga kesehatan karena vaksin bukan satu-satunya cara terbebas dari virus Covid-19.

Perlu diketahui, vaksin Merah Putih berbasis virus Covid-19 yang beredar di Indonesia dan dikembangkan anak bangsa.

Kemandirian dinilai sangat penting, karena hal ini menyangkut kedaulatan dan kemampuan sebuah negara dalam penguasaan teknologi dan inovasi.

Baca Juga: Jangan Coba-coba Tak Pakai Masker di Jepang, Robot Ini Akan Memperingatkan

Baca Juga: Video Pasukan TNI Melintas di Petamburan, Ada Apa?

“Maka dengan kemajuan ini tidak akan menjadi negara sebatas pengimpor, kita harus bisa memiliki terobosan dan untuk diketahui kita sudah mampu mengekspor vaksin ke 140 negara. Indonesia jadi negara rujukan di OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk vaksin,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Reseach Eijkman Institute, Prof Herawati Sudoyo Supolo menyebutkan, semua harus turut serta dalam pengembangan vaksin ini, sebab Indonesia mempunyai sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas yang mumpuni.

“Terkait soal pengembangan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Eijkman, kita telah menggunakan pendekatan terbaru yang lebih cepat dan aman serta mampu memberikan data yang akurat kepada pemerintah,” terangnya.

Baca Juga: PSBB Tangsel Terus Diperpanjang untuk Kesekian Kali, Dicemooh Netizen

Baca Juga: Cari Couple Fashion Ibu dan Anak? Ke UMKM Tangsel Ini Saja

Selain itu, dia menyebutkan, vaksin Merah Putih akan memberikan kedaulatan nasional, karena itu percepatan penemuan kandidat vaksin Merah Putih ini dilakukan secara pararel.

Vaksin Merah Putih diyakini akan memberikan kedaulatan nasional. Oleh karena itu percepatan penemuan kandidat vaksin Merah Putih ini dilakukan secara paralel.

“Itu kuncinya kenapa kita bisa cepat, karena kita sudah terbiasa menggunakan platform ini sehingga dapat lebih cepat. Bahkan peneliti saat ini tidak bekerja lagi dalam senyap. Kita diminta untuk dapat menjadi komunikator, termasuk dengan memperbaiki komunikasi publik kita. Gunanya untuk memberikan informasi terkait kegunaan vaksin kepada pemangku kepentingan dan publik,” tegasnya.

Baca Juga: 46 Persen Warga Ingin Donald Trump Menggugat Hasil Pilpres AS 2020

Baca Juga: PLTMG Nii Tanasa Siap Tingkatkan Roda Perekonomian di Sultra

Tak hanya itu, Herawati menjelaskan, bahwa Lembaga Eijkman selalu melaporkan terkait kemajuan penelitian di labolatorium mereka.

“Jadi kita akan memberikan laporan vaksin Merah Putih di awal 2021. Karena vaksin Merah Putih itu jangka panjang. Kita tidak mau memberikan vaksin Merah Putih kalau tidak bagus dan aman, maka kita melakukan semua dengan proses,” ujarnya.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler