Dokter Tirta: Ayo Tegas ke Semua, Habib Rizieq Ditegur, Anak Presiden kok Nggak?

18 November 2020, 16:09 WIB
Dokter Tirta Mandira Hudhi saat menjadi narasumber di program acara Indonesia Lawyers Club TV One, Selasa 17 November 2020. /Foto: Tangkapan Layar YouTube TV One/

SEPUTARTANGSEL.COM - Relawan Covid-19 dan pegiat UMKM, dr. Tirta Mandira Hudhi turut bersuara soal kewenangan Satuan Tugas Covid-19 dalam menindak kerumunan di acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI  Habib Rizieq Shihab.

Menurut Tirta, kerumunan itu bisa dicegah apabila Satgas merangkul Habib Rizieq sebagai mitra untuk membantu mengedukasi protokol kesehatan.

Namun, ia bertanya-tanya apakah Satgas Covid-19 sudah berkoordinasi dengan pihak Habib Rizieq sebelum penyambutan di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 10 November 2020.

Baca Juga: Hebat Kan? Indonesia Akan Tingkatkan Ekspor Arang ke Kuwait

Baca Juga: Haikal Hassan Sebut Habib Rizieq Ingin Berdialog dengan Jokowi, Tapi Ada yang Halangi

"Di sini yang viral, Habib Rizieq pulang dijemput, bandara penuh. Kita sudah tahu di sini massa Habib banyak, harusnya ajak Habib untuk mengedukasi. Apa sudah diajak dialog, tokoh-tokoh yang jemput sudah diajak diskusi?" kata Tirta dalam acara Indonesia Lawyers Club yang bertema "Setelah Protokol Kesehatan Dilanggar", Selasa 17 November 2020.

Tak sampai di situ, Tirta berujar bahwa kasus kerumunan simpatisan Habib Rizieq adalah bukti lemahnya koordinasi pihak-pihak terkait. Sehingga semua pihak terkait saling lempar-lemparan.

Tirta juga merasa heran dengan pencopotan Irjen Pol Nana Sudjana dari posisi kapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Menang di Pilpres AS, Joe Biden Dirayu Pemimpin Eropa Untuk Kerjasama Tumbangkan China

Baca Juga: Asyik, Telkomsel Akan Berikan Hadiah Uang Gratis Rp1,5 Juta dan HP Oppo Reno F4, Begini Caranya

Menurut dia, Irjen Nana sudah banyak membantu mengedukasi pencegahan Covid-19. Tapi, karena kejadian di HRS dan FPI seakan-akan hal ini terjadi lantaran kesalahannya dan langkah-langkah edukasi tidak lagi dipandang.

"Kapolda Metro itu bagi-bagi 150 ribu masker ke pabrik di Jababeka. Waktu sebelum demo Omnibus Law, saya dan Pak Nana edukasi bareng sekarang itu nggak dipandang. Gara-gara ada ini dicopot," katanya.

Tirta yang merupakan mantan anggota Gugus Tugas Covid-19 juga menilai seharusnya jangan cuma kerumunan Habib Rizieq yang dipersoalkan.

Baca Juga: Aktor Kawasakan AS Alec Baldwin: Makamkan Trump di Kuburan Nazi

Baca Juga: Reuni 212 Tetap Digelar,Jika Kerumunan di Pilkada Serentak 2020 Dibiarkan

Namun, juga kerumunan kampanye pilkada termasuk saat massa pendukung mengantar calon wali kota Solo Gibran Rakabuming ke KPU.

Dia bilang saat pendaftaran Gibran ke KPU, massa pendukung tumpah ruah. Namun, pemberitaan media terkesan senyap.

Ia minta semua pihak bersatu melawan Covid-19 dan menindak pelanggar protokol kesehatan tanpa pandang bulu.

Baca Juga: Segera Cair, Begini Cara Daftar Bantuan Sosial Tunai dan Cara Ceknya

Baca Juga: Dilelang, Sepatu Sutra Marie Antoinette Ratu Terakhir Kerajaan Prancis Laku Rp730 Juta

"Kalau mau bijak tegas, ayo tegas semua. Jangan anak Presiden di Solo waktu daftar ke KPU dan kampanye kok gak ditegur. Kalau Habib Rizieq tegur, semua tegur,"  tutur Tirta.

Sebagai informasi, kerumunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat berbuntut panjang.

Baca Juga: Hasil Pertandingan UEFA Nations League: Prancis Amankan Juara Grup, Spanyol Berpesta Gol

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Terkait Acara Habib Rizieq, Lurah Petamburan Positif Covid-19

Gubernur DKI Anies Baswedan pun dimintai keterangan oleh polisi sebagai bentuk klarifikasi penegakkan protokol kesehatan.

Rencananya, pihak kepolisian juga akan meminta keterangan kepasa Habib Rizieq untuk menjelaskan kronologis kerumunan massa pada Sabtu 14 November 2020 lalu.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler