Gelar Webinar Internasional, MUI Kutuk Rencana Aneksasi Israel Terhadap Palestina

17 Juli 2020, 22:02 WIB
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Muhyiddin dalam webinar internasional 'Stop Israel’s Imperialism', Kamis 16 Juli 2020. /- Foto: Dok. MUI

SEPUTARTANGSEL.COM - Sikap Indonesia terhadap Palestina tidak berubah. Sejak dulu, Indonesia selalu berada di belakang Palestina.

Saat ini pun, Indonesia mengutuk rencana aneksasi Israel terhadap Palestina.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Muhyiddin saat membuka webinar international berjudul “Stop Israel’s Imperialism”, Kamis 16 Juli 2020 sore.

Baca Juga: Catherine Wilson Simpan Sabu di Tumpukan Seprai, Ini Videonya Saat Dijemput Reserse Narkoba

“Sikap Indonesia bukan hal baru untuk Palestina, dan Palestina juga tidak baru tentang Indonesia, Sehingga kita memiliki kesamaan, khususnya setelah Israel berencana melakukan aneksasi di Palestina, kami mengutuk apa yang sudah Israel kepada Palestina itu, ” kata Muhyiddin dalam siaran persnya.

Dia mengatakan, Palestina menjadi salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Karena itu, saat ini, menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk membantu kemerdekaan Palestina, terutama karena posisi Indonesia sekarang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Gubernur Banten Izinkan Ojol Angkut Penumpang di Tangerang Raya, Ini Syarat-syaratnya

“Indonesia sekarang menjadi anggota DK PBB, ini adalah kesempatan emas untuk mengambil sikap terkait ini,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MUI Buya Anwar Abbas menyampaikan, apa yang dilakukan Israel yang merencanakan aneksasi terhadap Palestina secara formal itu, selain melanggar HAM juga menimbulkan kekacauan baru di wilayah tersebut.

“Rencana aneksasi Israel terhadap Palestina adalah wujud imperialisme dan itu juga akan merusak segala upaya yang dilakukan semua pihak untuk mencari jalan keluar terkait masalah ini,” katanya.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Update Corona Indonesia 17 Juli 2020: Jumlah Korban Meninggal Hampir Tembus 4.000

MUI, jelasnya, dalam kesempatan itu mengajak semua pihak khususnya negara-negara mayoritas Muslim maupun organisasi seperti OKI untuk bekerja sama dan menyatukan suara.

“MUI mengajak semua bekerja sama dan menghentikan konflik ini dan mencari jalan strategis untuk menghentikan imperialisme Israel kepada Palestina,” ungkapnya.

Pertemuan melalui webinar ini, lanjutnya, juga salah satu langkah MUI mencari jalan paling memungkinkan dilakukan untuk menghadapi imperealisme Israel terhadap Palestina itu.

Baca Juga: Pakar Hukum Pidana: Vonis Penyiram Air Keras Tak Sebanding dengan Derita Novel Baswedan

Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memandang rencana aneksasi formal ini menghadirkan tantangan besar bagi Palestina.

Di satu sisi mereka harus menjaga kedaulatan negara, namun di sisi lain pandemi Covid-19 sedang mengancam.

“Secara jujur, tantangan perjuangan bangsa Palestina sangat besar dan akan semakin besar ke depan,” katanya.

Baca Juga: Novel Baswedan: Selamat Bapak Presiden Jokowi, Anda Berhasil Membuat Pelaku Kejahatan Tetap Sembunyi

“Rencana ini telah mengancam eksistensi palestina sebagai bangsa. Walaupun aneksasi formal tidak jadi dilakukan, namun bukan berarti agenda ini hilang,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Menlu menyampaikan apa yang selama ini sudah dilakukan Indonesia untuk membantu Palestina dan langkah strategis untuk membendung rencana aneksasi formal kepada Palestina oleh Israel terulang.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler