SEPUTARTANGSEL.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan buka-bukaan dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi Formula E.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan pihaknya melakukan hal ini agar tidak dicurigai seolah-olah mengkriminalisasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Selain itu, Alexander Marwata deklarasi Anies Baswedan sebagai Bakal Capres 2024 oleh Partai NasDem tidak akan mempengaruhi proses penyelidikan yang terus berlanjut.
Mantan Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah lantas merespons pernyataan tersebut melalui cuitan akun Twitter miliknya pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Febri Diansyah mengatakan agar KPK juga perlu menjelaskan nasib kasus korupsi yang lainnya.
Bahkan, mantan Jubir KPK ini mempertanyakan mengapa mereka terlalu fokus terhadap perkara Formula E.
"KPK perlu juga menjelaskan bagaimana nasib kasus korupsi lain. Bansos Covid-19, E-KTP, Kemenakertrans, alih fungsi hutan, suap pajak dll," kata Febri Diansyah yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @febridiansyah pada Selasa, 4 Oktober 2022.
"Kenapa terkesan terlalu fokus pd perkara Formula E ini?" sambungnya.
Selain itu, Febri Diansyah juga meminta agar KPK tidak perlu ikut campur dalam urusan politik.
"Jangan sampai lembaga pemberantasan korupsi ikut campur dalam urusan politik praktis," ujarnya.
Kemudian, Febri Diansyah juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan Anies Baswedan terkait isu Formula E tersebut.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ucapkan Selamat Kepada Anies Baswedan Pencalonan Dirinya Sebagai Capres 2024
"Saya tidak pernah bertemu dan bicara dengan Pak Anies Baswedan, apalagi terkait isu Formula E ini," tegasnya.
Akan tetapi, dirinya melihat ada potensi tendensi politik yang bisa merusak independen KPK dalam memberantas tindak korupsi.
"Namun, saya melihat potensi tendensi politik dapat merusak independensi lembaga pemberantasan korupsi. Jika itu terjadi, ini adalah tragedi," ungkapnya.
"Bagaimana cara yakinkan publik bahwa KPK berjalan benar kali ini?" sambungnya.***