Masa Jabatan Gubernur Anies Baswedan Usai, Bakal Kehilangan Momentum Capres 2024, Begini Kata Hasan Nasbi

11 September 2022, 13:27 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (7/9/2022). Anies Baswedan diperiksa KPK untuk dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E Jakarta. /Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/

SEPUTARTANGSEL.COM-  Pengamat Politik yang juga Founder Cyrus Network Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa momentum Anies Baswedan untuk maju sebagai Capres 2024 akan hilang bersamaan dengan lengsernya dari Gubernur DKI Jakarta. 

Hasan Nasbi menilai peluangnya Anies Baswedan maju sebagai Capres 2024 akan lebih tepat saat punya jabatan. 

Hasan Nasbi mengaitkan kesimpulannya dengan masih adanya feodalisme dalam masyarakat Indonesia. 

Baca Juga: Isu Anies Baswedan Bakal Jadi Tersangka Korupsi Formula E pada 13 September 2022, Refly Harun: KPK Gak Jelas

Ia menyebutnya sebagai setengah feodal. 

Ketika seseorang masih punya jabatan itu seperti gula dikerubutin semut.

"Tapi begitu tidak punya jabatan langsung drop. Begitu pula dengan Anies Baswedan, sepertinya hilang daya tariknya," ujar Hasan Nasbi melalui kanal Youtube Hasan Nasbi yang tayang pada Sabtu, 10 September 2022. 

Hasan Nasbi menyebut waktu Anies Baswedan untuk mendapatkan partai pengusung untuk maju dalam Capres 2024 tinggal satu bulan lagi. 

"Kalau dalam satu bulan belum mendapat dukungan partai pengusung, maka Anies Baswedan tak punya daya tawar lagi," kata Hasan Nasbi.

Menurut Hasan Nasbi, daya ikat dan daya tawar untuk membungkus partai ada selama dia menjabat sebagai pejabat publik.

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Akan Gelar Sidang, Umumkan Pemberhentian Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakilnya Riza Patria

Hasan Nasbi juga mengungkap beberapa konsultan poltik yang menganggap justru jika tak menjabat Gubernur, Anies Baswedan menjadi lebih bebas.

Bebas berkeliling Indonesia tanpa harus minta cuti, atau tanpa harus khawatir meninggalkan pekerjaan di DKI. 

Hal itu memang dibenarkan secara teori. Tapi ia mengingatkan bahwa panggung Anies Baswedan selama ini adalah panggung sebagai gubernur. 

"Dia dilirik dan disorot publik karena dia sebagai Gubernur.
Banyak kegiatan-kegiatan dia yang menjadi perbincangan, yang menjadi sorotan karena posisi sebagai Gubernur," jelas Hasan Nasbi. 

Ketika sudah tak menjabat lagi, maka kemampuan dan daya tangkap kamera itu menjadi hilang. 

"Mungkin saja Anies Baswedan bisa keliling-keliling Indonesia tapi gak akan lama. Karena keliling-keliling itu butuh fasilitas, butuh biaya. Pertanyaannya, siapa yang fasilitasi, siapa yang mengongkosi?" tanya Hasan Nasbi. 

"Kalau pun diundang sebagai siapa?" tanyanya lagi. 

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Klaim Rancang Grand Design Lapangan Banteng dari Nol, Ini Faktanya

Kalau pun bisa diundang menurut Hasan Nasbi kapasitasnya tidak lagi sebagai pejabat publik maupun calon pejabat publik.

Hasan Nasbi menyebut yang paling menarik dan menjadi keahlian Anies Baswedan saat diundang adalah menjadi motivator. 

"Kalau menjadi motivator mungkin lah. Memberikan inspirasi, motivasi kepada geberasi muda mungkin bisa. Tetapi menjadi calon presiden sudah kehilangan momentum," ujarnya. 

Meski begitu Hasan Nasbi menganalisis karier politik Anies Baswedan tak akan tamat. 

"Tetapi kesempatan untuk maju Pilpres 2024 agak kecil karena konfigurasi dan konstelasi partai-partai politik saat ini," ujarnya.

Meski begitu, Anies Baswedan bisa maju sebagai calon Gubernur pada 2024. 

"Bisa maju di DKI Jakarta atau pindah ke Jawa Barat," sarannya. 

Asalkan Anies Baswedan masuk ke dalam partai. 

"Pasti akan mendapat posisi terhormat," tambahnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Ganti Nama 31 RSUD di Jakarta Jadi 'Rumah Sehat', Fahri Hamzah: Terima Kasih, Ini Arah Baru

Dengan masuk partai, Anies Baswedan mendukung Capres yang didukung Partai saat itu.

Anies bisa menjadi pengumpul suara bagi Capres yang diusung oleh partai yang diikutinya.

"Sebagai balasannya, bisa transaksi nih, bisa bergaining, jadi saya dukung Anda menjadi Presiden, tapi kasih saya partai, kasih saya kendaraan untuk maju Pilgub DKI pada 2024," usul Hasan Nasbi.

Dengan begitu karier politik Anies Baswedan tak selesai dan bisa menjadi Cagub 2024 dan bisa mencoba peruntungan untuk pemilihan gubernur 2024. *** 

 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler