Ridwan Kamil Ungkap Pemprov Jabar Siap Kawal Distribusi BLT BBM Tepat Sasaran

9 September 2022, 15:55 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Siap Kawal Pendistribusian BLT BBM. /Pemprov Jabar /

SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah menyatakan siap untuk mengawal distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang disalurkan oleh pemerintah pusat agar tepat sasaran kepada warga yang berhak menerima bantuan tersebut.

"Kami dari pemerintah daerah akan membantu memastikan bantuan langsung tunai itu juga tak ada ekses (berlebihan) karena akan disalurkan langsung lewat Kantor Pos kepada rakyat Indonesia, khususnya Jawa Barat," kata Ridwan dilansir SeputarTangsel.Com dari Antara, Jumat 9 September 2022.

"Kami akan memantau datanya jangan sampai yang tidak berhak juga mendapatkan," lanjut Ridwan.

Baca Juga: Jokowi Ungkapkan Belasungkawa atas Wafatnya Ratu Elizabeth II

Gubernur Jabar tersebut juga menuturkan bahwa pengalaman Pemerintah Provinsi Jabar dalam menyalurkan bantuan sosial selama pandemi Covid-19 akan menjadi tolak ukur dalam pemberian yang tidak akan salah sasaran.

Menurut Ridwan, Pemprov Jabar mempersiapkan pola dan aturan yang terukur, salah satunya adanya pemeriksaan yang bertahap.

"Kita memiliki pengalaman selama Covid-19 melakukan pembersihan data sampai 23 tahap untuk memastikan setiap yang menerima bansos atau BLT (tepat sasaran)," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: AKP Dyah Chandrawati, Perwira Polwan Jalani Sidang Etik Usai Bantu Ferdy Sambo, Ini Hasil Keputusannya?

Selain itu, Ridwan Kamil juga meminta para pihak dari Pertamina untuk mengawasi pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang bersubsidi, agar tepat sasaran kepada yang telah ditentukan kriterianya.

Menurut Ridwan Kamil, untuk menangani penditribusian ini, Pemprov harus memperjelas dari segi aturan dan peruntukkan BBM bersubsidi.

Lalu bila masalah tersebut bisa diselesaikan, maka permasalahan tentang BBM bersubsidi bisa diatasi dan tepat sasaran.

Sebelum kenaikan harga BBM, menurut Ridwan Kamil permasalahan yang sering mengemuka yakni mengenai aturan atau regulasi dari BBM bersubsidi karena tidak semua pembeli berhak mendapatkan BBM bersubsidi. Selain itu, prosesnya pun harus terukur.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Meninggal, Fadli Zon: 70 Tahun Memerintah Lalui Masa-masa Terberat dalam Sejarah

"Selama ini kalau kita ke SPBU, ya, begitu saja soal beli membeli, tak ada skrining. Tolong bisa dipastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini supaya dapat sesuai dengan kenyataan di waktu ini," kata Ridwan.

"Kalau memang betul selama ini terjadi salah sasaran untuk BBM subsidi, mohon Pertamina mempunyai cara agar yang membeli BBM subsidi itu benar-benar yang diperuntukkan," lanjutnya.

Langkah pemerintah pusat dalam menaikkan harga BBM harus disikapi dengan bijak dan saat ini subsidi BBM sudah menyentuh angka sekitar Rp500 triliun.

Baca Juga: Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J Dibongkar Pria Brewok, Refly Harun: Ceritanya Masuk Akal, tapi...

"Oleh karena itu, tentunya kita sikapi semua ini dengan sebijak-bijaknya, ikut memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp 500 triliun hanya untuk membiayai subsidi BBM," kata Ridwan Kamil.***

Editor: Taufik Hidayat.

Tags

Terkini

Terpopuler