Viral Debat Ngabalin dan Deolipa Tentang Kasus Brigadir J, Said Didu: Permalukan Jokowi

31 Agustus 2022, 10:28 WIB
Tenaga Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin disebut mempermalukan Presiden Jokowi saat berdebat dengan mantan Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara. /Foto: Tangkap layar Twitter/@AliNgabalinNew/Seputar Tangsel.com/

SEPUTARTANGSEL.COM - Viral video yang menggambarkan perdebatan antara Tenaga Ahli Utama Kantor staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin dengan mantan Kuasa Hukum Bharada Eliezer alias Bharada E, Deolipa Yumara.

Dalam video yang banyak diunggah di media sosial, keduanya tampil di salah satu acara di stasiun televisi swasta. Ngabalin terlihat tidak memberi kesempatan Deolipa. Dia terus saja berbicara dan menilai, lawan bicara tidak pantas.

Hal tersebut mendapat sorotan dari mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu.

Baca Juga: Diungkap, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi Ketahuan Lakukan Hubungan Intim, Refly Harun: PC yang Memancing...

Menurut Said Didu, sikap Ngabalin mempermalukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ngabalin. Mengapa harus murka seperti itu? Ia hanya mempermalukan @jokowi," kata Said Didu sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @msaid_didu, Rabu 31 Agustus 2022.

Said Didu kemudian menyebut beberapa hal yang Ngabalin lupakan, baik sebagai juru bicara, dai, dan pejabat.

"Sbg jubir, kau lupa 'persuasive'. Sebagai Da'i, kau lupa '...jajadilhum billati hiya ahsan'. Sbg pejabat yg ganteng, kau lupa 'berkaca'," tegur Said Didu.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Berpelukan Saat Rekonstruksi, Pengacara Brigadir J: Kayak Telenovela...

Pernyataan yang diungkapkan Said Didu senada dengan sebagian besar netizen. Mereka menilai, itu merupakan simbol pemerintah sekarang.

"Jkw sudah bener itu pak nagangkat Ngabalin.. karna saat ini symbol pemerintahan yang seperti Ngabalin, banyak omong doang, ngegas duluan, tapi isinya bau (korupsi dan hutang selangit)," ungkap @Ridwan1924.

"Saya percaya pak Jokowi ga akan malu. Bukankah ini bukan hal pertama? Dan istana tetap mengutusnya?" tanya @hhamdisofyan.

Sementara itu, seorang netizen mempertanyakan Presiden Jokowi yang memilih Ngabalin.

"Pak @jokowi dgn segala hormat bolehkan aku bertanya, Apakah indonesia yg bgtu luas ini sdh tdk ada lagi yg mampu menggantikan Ngabalin sebagai Jubir?" sebut @PipinIhsan.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Ada Peran Pengganti Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

Perdebatan antara Ngabalin dan Deolipa sendiri sebenarnya dipicu oleh pernyataan nara sumber lain, yakni mantan Anggota Komisi III DPR Panda Nababan.

Panda Nababan mengusulkan perombakan institusi Polri. Namun, hal tersebut dinilai terlalu jauh oleh Ngabalin.

Menurut Ngabalin, tidak perlu sampai membubarkan institusi. Sementara Panda menegaskan yang dia maksud adalah pembenahan Polri bukan pemecatan Kapolri oleh Presiden. Di sini Deolipa masuk berbicara sambil menegur Ngabalin.

Pembenahan Polri menjadi perbincangan hangat, karena kasus pembunuhan Brigadir J melibatkan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo yang kini menjadi tersangka. 

Baca Juga: RM BTS dan Taeyang BIGBANG Foto Bareng, Netizen: Seneng Banget Lihatnya...

Selain itu, dua tersangka lain juga anggota Polisi yang sekaligus anak buah Ferdy Sambo, yakni Baharada Richard Eliezer dan Bripka Ricky Rizal.

Kasus di atas juga melibatkan puluhan anggota Polisi berpangkat tinggi lain. Mereka sudah diperiksa Bareskrim Polri dengan tuduhan melanggar kode etik. Sebagiannya saat ini masih ditahan di Mako Brimob dan dimutasi.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler