Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa penolakan Pemerintah Singapura terhadap Ustad Abdul Somad atau UAS bukan urusan Pemerintah Indonesia.
Pernyataan tersebut membuat Mantan Sekertaris BUMN, Muhammad Said Didu melontarkan kritiknya.
Menurut Said Didu, pernyataan Ngabalin adalah suara Istana.
Sehingga, apabila suara istana seperti yang dikatakan Ngabalin, maka ia membayangkan betapa rusaknya pengelolaan negara.
Baca Juga: Bocah Serpong yang Dibully dan Lidahnya Disundut Rokok, Aman Bersama Keluarga, Polisi Buru 5 Pelaku
"Jika suara istana seperti ini, kita sdh bisa bayangkan betapa rusaknya pengelolaan negara," kata Said Didu di akun twitternya @msaid_didu pada Rabu, 18 Mei 2022.
Said Didu menilai pernyataan tersebut sebagai pernyataan terbuka sudah tidak melaksanakan amanat konstitusi.
"Secara terbuka sdh tdk melaksanakan amanat konstitusi yaitu
Negara/pemerintah berkewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia," ujar Said Didu.
Pasalnya sejak adanya penolakan Singapura terhadap kedatangan UAS saat akan berlibur bersama rekan dan keluarganya, Pemerintah Indonesia diminta untuk turun tangan.
