SEPUTARTANGSEL.COM - Ada dua orang yang diduga menghasut eks Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dua orang itu didasarkan keterangan berbeda dari mantan Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara dan Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Menurut Deolipa Yumara, sopir sekaligus asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, yaitu Kuat Ma'ruf diduga menjadi orang yang menghasut hingga memicu kemarahan eks Kadiv Propam yang berujung pembunuhan Brigadir J.
Di sisi lain, Kamaruddin Simanjuntak pernah menyebut sosok yang kerap menghasut Ferdy Sambo diduga adalah D.
Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan tak jarang akibat hasutan D berujung pada pertikaian Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun ikut buka suara terkait dua orang yang diduga menghasut Ferdy Sambo tersebut.
Refly Harun mengungkapkan Kuat Ma'ruf sudah ditetapkan sebagai tersangka, sementara D alias Brigadir Deden belum diketahui secara jelas statusnya sampai saat ini.
"Kaut Ma'ruf sudah dijadikan tersangka, tetapi Brigadir D, Deden kalau tidak salah. Sampai saat ini, bahkan kita tidak tahu diperiksa saja atau tidak barangkali ya," kata Refly Harun.
Mantan Staf Ahli di Mahkamah Konstitusi itu mempertanyakan status D masuk atau tidaknya dalam upaya menghalang-halangi penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.
Dia mengaku belum mengetahui informasi terkait status D tersebut.
"Apakah dia masuk dalam mereka yang dianggap obstruction of justice? Kurang begitu tahu juga saya informasinya," ucapnya, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 29 Agustus 2022.
Lebih lanjut, Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan motif pembunuhan Brigadir J berkaitan dengan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.
Namun, dia mengungkapkan motif tersebut ditolak oleh Kamaruddin Simanjuntak karena beranggapan skenario pembunuhan Brigadir J simpang siur.
"Untuk saat ini, motif penghabisan nyawa atau pembunuhan itu sepertinya kejadian di Magelang dan ini ditolak oleh Pengacara Brigadir J karena menganggap ini skenario yang berubah-ubah," ungkapnya.
"Setelah gagal pelecehan Duren Tiga, sekarang lokasi pelecehannya itu berpindah ke Magelang," pungkasnya.***