SEPUTARTANGSEL.COM- Mantan pengacara Bharada E Deolipa Yumara meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mundur dari jabatannya.
Deolipa Yumara juga mengajukan permohonannya kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Dalam video yang diunggah pemilik akun twitter @ZulkifliLubis69, Deolipa mengatakan alasannya meminta Kapolda Metro Jaya mundur dari jabatannya karena video yang beredar sebelumnya, saat Fadil Imran berpelukan dengan Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi menjadi tersangka pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinasnya Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dalam video yang diungga @ZulkifliLubis69, Deolipa Yumara mengatakan bahwa Fadil Imran berpelukan dengan psikopat.
"Kapolda Metro Jaya Fadil Imran sudah berpelukan dengan psikopat," kata Deolipa Yumara pada video yang diunggah Sabtu, 20 Agustus 2022.
Deolipa menyebut dengan beredarnya video Fadil Imran dengan Ferdy Sambo, yang banyak beredar di TikTok, kasihan anak-anak yang melihat dan mengetahui kasus Ferdy Sambo.
"Alasan saya cuma satu, anak-anak gak boleh melihat hal seperti itu. Apalagi anak-anak bisa membaca persoalan-perosalan yang ada di TikTok," ujar Deolipa Yumara.
"Anak-anak SMP di bawah 15 tahun atau SMA sampai ke bawah lihat ini sebagai suatu keadaan yang memalukan," tambah Deolipa Yumara.
Deolipa menyebut kalau Fadil Imran masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, kasihan anak-anak.
Ia juga meminta aktivis anak-anak seperti Kak Seto dan Komnas Perlindungan Anak ikut menyuarakan hal ini.
"Kak Seto senggol saya Kak Seto, mana Kak Seto, gak pernah bersuara. Silakan bersuara, Komnas Anak juga harus bersuara utk supaya Kapolda Metro Jaya Fadil Imran mundur dari jabatannya karena persoalan yang memalukan ini," papar Deolipa Yumara.
Deolipa Yumara jugamengancam apabila Kapolda Metro Jaya tak mundur, ia akan menyurati Kapolri agar mencopotnya.
"Kalau tidak saya akan bikin surat kepada Kapolri supaya bikin surat perintah melakukan proses pemberhentian Kapolda Metro Fadil Imran," pungkasnya. ***