SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membacakan pidato kenegaraan, 16 Agustus 2022.
Salah satu pernyataan Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan tersebut disoroti aktivis lingkungan dan sosial, Dandhy Laksono.
Dia menyoroti pernyataan Presiden yang menegaskan, tidak lagi politik identitas di pesta demokrasi atau Pemilu 2024.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 77 Tahun kepada Jokowi
Selain itu, Presiden Jokowi mengingatkan, masyarakat tidak lagi menggunakan politisasi agama.
Kedua hal di atas dapat menyebabkan polarisasi atau polarisasi dalam masyarakat.
"Saya ingatkan, jangan lagi ada politik identitas, jangan ada lagi politik agama, jangan ada lagi polarisasi sosial," kata Presiden Jokowi dikutip SeputarTangsel.Com dari aknal Youtube DPR RI, Selasa 16 Agustus 2022.
Dandhy Laksono menyebut, apa yang dikatakan presiden 'keren' sekali. Hal tersebut membuktikan, bahwa saat memlih Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin pada Pemilu lalu, bukan berdasarkan politik identitas.
Baca Juga: Beredar Surat Terbuka Orang Tua Bharada E Minta Perlindungan ke Presiden, Kapolri dan Menko Polhukam
"Keren, Jokowi membuktikan, saat pilpres kemarin memilih pasangan wapres bukan atas dasar identitas," kata Dandhy Laksono sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Dandhy_Laksono, Rabu 17 Agustus 2022.
Dandhy Laksono melanjutkan suitannya dengan sarkas, bawah pertimbangan pemilihan Wapres adalah keperluan pengembangan teknologi antariksa di masa depan.
Tidak kalah dengan Dandhy Laksono, netizen menyebut berbagai pertimbangan Presiden Jokowi saat memilih Wapres.
"Benar sekali bung, kita punya potensi untuk bisa bersaing bahkan melampui NASA untuk pengetahuan luar angkasa. Dunia sedang ketar-ketir dan selalu menaruh harapan besar terhadap negara kita. Itu kenapa beliau jarang muncul di hadapan publik, karena sibuk ngurus planet," satire @fajrulatif.
"Memang visoner," tandas albadila_.
Sementara itu, akun @makroev secara langsung mengatakan, ucapan Dandhy Laksono adalah kebalikannya.
"Selamat hari kebalikan," pungkas @makroev. ***