Tukang Bakso Lihat Ambulans di Depan Rumah Irjen Ferdy Sambo Saat Penembakan Brigadir J, Ini Kata Refly Harun

19 Juli 2022, 12:20 WIB
Tukang bakso keliling lihat ambulans di depan rumah Irjen Ferdy Sambo di hari penembakan Brigadir J /PMJ NEWS

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Lebih dari 10 hari berlalu, tetapi kasus tewasnya Brigadir J alias Brigadir Yosua terus meninggalkan tanda tanya di benak publik.

Banyak pihak menilai, tewasnya ajudan istri Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo itu dipenuhi kejanggalan.

Salah satu saksi yang berprofesi sebagai tukang bakso keliling (Y) mengaku melihat sebuah mobil ambulans di depan rumah Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022 sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: Update Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Brigadir J ke Istri Ferdy Sambo, Kadiv Humas Polri: Naik Penyidikan

Meski ambulans yang terparkir di depan rumah Ferdy Sambo hanya 1 unit, tapi kata Y, ambulans tersebut dikawal ketat oleh anggota Provos yang sebagian besar tidak berseragam.

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut buka suara.

Refly Harun mengimbau agar Polri membela kebenaran dan keadilan.

Pasalnya, kata Refly Harun, polisi ada untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.

Baca Juga: Eks Kabais TNI Soleman B Ponto: Polisi Sudah Tahu Pelaku Pembunuhan Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo

"Polisi hidup bukan untuk polisi, tetapi untuk perlindungan dan pengayoman masyarakat. Jadi, rakyatlah yang harus dilindungi dan diayomi oleh polisi dan TNI sesuai dengan tugasnya masing-masing," kata Refly Harun.

Berdasarkan keterangan pedagang baksi keliling, mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, tidak mungkin bahwa anggota Provos tidak tahu mereka akan membawa mayat. Dalam hal ini adalah jenazah Brigadir J.

Lebih lanjut, Refly Harun mempertanyakan mengapa proses penyelidikan dan penyidkan terkait kasus tewasnya Brigadir J belum juga ada perkembangan.

Baca Juga: Dinonaktifkan Kapolri, Hersubeno Arief Duga Ada Keterlibatan Irjen Ferdy Sambo dalam Tewasnya Brigadir J

"Kan cepat harusnya. Ini sudah lewat 10 hari, belum ada rekonstruksi, reka ulang dan sebagainya dalam rangka penyelidikan dan penyidikan," tuturnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun Official pada Selasa, 19 Juli 2022.

Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) itu mengatakan, ada kemungkinan  antiklimaks terkait penyelesaian kasus Brigadir J.

Refly Harun menegaskan, apapun yang benar harus dianggap benar dan yang salah tidak boleh dilindungi, termasuk dalam kasus tewasnya Brigadir J.

"Negara ini harus melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," tegas Refly Harun.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler