SEPUTARTANGSEL.COM - Sejumlah wilayah di DKI Jakarta dilanda banjir pada Sabtu, 16 Juli 2022 pagi.
Ada sebanyak 92 RT di tiga wilayah yang dilanda banjir, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.
Terjadinya banjir di Jakarta tersebut turut ditanggapi oleh mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah dipermalukan oleh dalam waktu yang sangat cepat.
Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui cuitan di akun Twitter @FerdinandHutah4 pada Sabtu, 16 Juli 2022.
"Gubernurnya dipermalukan oleh alam dalam waktu yang cepat," kata Ferdinand Hutahaean.
Pegiat Media Sosial itu lantas menyindir program Anies Baswedan soal sumur resapan sebagai sistem pengendali banjir di Jakarta yang beberapa waktu belakangan digencarkan.
Menurutnya, Jakarta justru dibuat banjir saat akan memasuki musim kemarau oleh alam.
"Hanya berselang bbrp waktu setelah Anies pamer soal sistem pengendali banjir, tiba2 di musim yang semestinya sdh masuk kemarau, Jakarta dibuat banjir oleh alam," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan banjir terjadi saat akan memasuki musim kamarau adalah sebuah tamparan.
Dia juga mempertanyakan kondisi Jakarta saat musim hujan nantinya, mengingat saat musim kemarau saja bisa terjadi banjir.
Baca Juga: Gubernur Jakarta Anies Baswedan Banjir Pujian Usai Solat Subuh di Masjid hingga Jadi Trending
"Banjir saat kemarau itu tamparan, bgmn kalau musim hujan?" ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Insyaf melaporkan 92 RT di tiga wilayah, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat dilanda banjir pada Sabtu, 16 Juli 2022.
"Berdasar data yang masuk pada 16 Juli 2022 sampai pukul 09.00 WIB, ada 92 RT tergenang," kata Insyaf, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Minggu, 17 Juli 2022.
Menurut Insyaf, ketinggian air dalam banjir di sejumlah wilayah Jakarta mulai dari 40 cm hingga 200 cm.
Adapun 92 RT yang terendam banjir itu di antaranya 26 RT di Jakarta Selatan, 18 RT di Jakarta Barat, dan 48 RT di Jakarta Timur.***