SEPUTARTANGSEL.COM- Meninggalnya Brigadir J karena tembakan yang diarahkan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo masih mengundang misteri.
Pasalnya banyak kejanggalan dari cerita meninggalnya ajudan sekaligus sopir istri Ferdy Sambo, Putri Ferdy Sambo.
Sebelumnya dikabarkan tewasnya Brigadir J dikaitkan dengan tindakan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.
Baca Juga: Cek Fakta: Tewasnya Brigadir J Ternyata Terekam CCTV Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polisi Temukan Bukti?
Brigadir J melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo dengan memasuki kamar pribadi saat Putri sedang beristirahat sambil menodongkan pistol.
Menanggapi kabar banyaknya kejanggalan, pegiat media sosial ZA Effendy melalui cuitannya menyebut adanya penyiksaan sebelum dilakukan penembakan.
Dalam cuitannya ia menyebut dari hasil olah TKP, Brigadir J sempat diseret keluar kamar dan disiksa.
"Quote: "Kronologi yg diperoleh dari hasil olah TKP...Y ketahuan tengah bersama istri Kadiv Propam di dalam kamar...," kata ZA Effendy di akun twitternya @ZAEffendy pada Kamis, 14 Juli 2022.
"Y diseret keluar dari kamar & dihajar habis2an...yg membuat banyak luka sayatan & memar...setelah disiksa...dihabisi dgn tembakan." !! #Nalar," ujarnya.
Pegiat Media sosial lainnya Sudarsono Saidi mengatakan sebuah keyakinan ahli kriminologi, bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna.
Baca Juga: Kejanggalan Kasus Penembakan Brigadir J, Tanggapa Mahfud MD hingga Luka Sayatan Korban
Ia mempertanyakan Bharada E yang baru berumur sekitar 24 tahun dianggap sebagai pelatih menembak terbaik yang dimiliki Polri.
"Benarkah di usia semuda itu sdh menjadi istruktur terbaik? Ini bener apa bener?" sindirnya melalui akun @saidi_sudarsono pada Kamis 24 Juli 2022.
Banyak yang meragukan seorang dengan pangkat Bharada menggunakan senjata laras pendek.
Pangkat Bharada merupakan pangkat paling bawah, kalaupun memegang senjata adalah senjata laras panjang. ***