Gubernur Jawa Timur Kunjungi Rumah Makan Padang, Politisi PKS: Mending Cek ke Peternakan Rakyat Cek PMK

12 Juni 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi ternak sapi yang rentan terhadap PMK /Foto: PIxabay/ Alexas_Fotos//

SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara mendadak mengunjungi Rumah Makan Padang di Surabaya, Sabtu 11 Juni 2022.

Gubernur Jawa Timur tersebut ingin memastikan, tidak ada olahan daging babi di Rumah Makan Padang.

Hal tersebut dilakukan Khofifah terkait viralnya berita Rumah Makan Padang yang mengolah daging babi.

Baca Juga: MUI Keluarkan Panduan Pelaksanaan Kurban di Tengah Wabah Virus PMK dan Pembatasan Wilayah Ternak

Kunjungan Gubernur Jawa Timur ke Rumah Makan Padang di Surabaya mendapat sorotan dari Politisi Partai Keadilan Sejahtera, drh H. Slamet.

Menurut drh H. Slamet yang saat ini menjabat sebagai salah satu anggota DPR RI dari fraksi PKS, lebih baik Gubernur Jawa Timur berkunjung ke peternakan rakyat dan mengecek penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Mending cek ke peternakan rakyat, Bu. Cek sebaran PMK,' ujar drh H. Slamet sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @drh_slamet, Minggu 12 Juni 2022.

"Support dinas terkaitnya untuk periksa hewan ternak kita,' usul Slamet.

Baca Juga: Lima Hewan Ternak di Curug Tangerang Positif PMK, Peternakan Ditutup Sementara

Penyebaran penyakit PMK di wilayah Jawa Timur memang mengkhawatirkan.

Bahkan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta, Pemerintah Jawa Timur segera menetapkan kejadian luar biasa (KLB) pada PMK di wilayahnya.

"Dengan penetapan status KLB ini maka pemerintah memiliki tanggung jawab lebih serius lagi, karena dalam penanganan kasus ini payung hukumnya jelas," kata Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pertanian dan Pangan, Dr Edi Purwanto dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Minggu 12 Juni 2022.

Menurut Edi, para peternak sekarang ini sangat resah. Penyakit PMK menyebabkan banyak sapi mati. Hal ini juga sudah menyebar dan merata di semua daerah.

Baca Juga: Fatwa MUI untuk Hewan Kurban Kena Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK

Akibatnya, masyarakat khawatir memakan daging sapi. Harga ternak ini di pasaran juga menurun.

"Kondisi ini diperparah lagi dengan persepsi  masyarakat yang keliru mengenai daging sapi dan sejenisnya yang menanggap bahwa daging ternak yang terkena PMK tidak aman dikonsumsi," kata Edi.

Baca Juga: Tahu Megawati Kolektor Pohon Langka, Gubernur Jawa Timur Titipkan Cangkokan Pohon Ini ke Puan Maharani

"Maka dampaknya harga ternak menjadi anjlok. Sapi yang normalnya seharga Rp20 juta, dengan adanya PMK bisa turun menjadi Rp5 juta. Bahkan, sapi yang sudah terkena PMK bisa dihargai Rp3 juta hingga Rp4juta saja," pungkas Edi. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler