Soal Suhu Panas Terik Saat Siang Hari, BMKG Ungkap Penyebabnya dan Minta Masyarakat Waspadai Hal Ini

10 Mei 2022, 18:22 WIB
Ilustrasi. BMKG ungkap penyebab suhu panas terik yang melanda Indonesia. /Pixabay/geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto buka suara terkait kondisi suhu panas terik pada siang hari belakangan ini.

Guswanto mengimbau masyarakat untuk mewaspadai suhu panas terik hingga pertengahan Mei 2022.

Menurut Guswanto, masyarakat juga harus senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan.

Baca Juga: 4 Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami BMKG Disebar ke Daerah Rawan Bencana

Hal itu diungkapkan Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Senin, 9 Mei 2022.

"Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari," kata Guswanto, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Selasa, 10 Mei 2022.

Guswanto menjelaskan fenomena panas terik yang terjadi belakangan dipicu oleh beberapa hal.

Salah satunya karena posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah ekuator. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian wilayah di Indonesia akan memasuki musim kemarau.

Baca Juga: Badai Tropis 95S, BMKG Peringatkan Wilayah Selatan Jawa untuk Waspada Cuaca Ekstrem

Menurutnya Guswanto, tingkat pertumbuhan dan fenomena hujan akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan lebih dominan.

Oleh karena itu, Ketua Deputi Meteorologi BMKG itu mengatakan dominasi cuaca cerah dan tingkat awan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi.

Tidak heran hal tersebut menjadi penyabab suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan suhu panas terik di beberapa wilayah di Indonesia bukan fenomena gelombang panas.

Baca Juga: Pasca Diguncang Gempa Magnitudo 6,1 Muncul Fenomena Lumpur Panas di Sumbar, BMKG Beri Peringatan

Fenomena gelombang panas, dia menambahkan, biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi, seperti di Eropa dan Amerika. Sementara, yang terjadi di Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas terik dalam skala variabilitas harian.

Sebagai informasi, berdasarkan penjelasan World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau Heat Wape merupakan kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima haru atau berturut-turut.

Suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih.

BMKG mencatat suhu maksimum selama periode 1-7 Mei terukur di kisaran angka antara 33-36,1 derajat Celcius. Suhu maksimum tertinggi 36,1 derajat Celcius terjadi di Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.***

Editor: Asep Saripudin

Tags

Terkini

Terpopuler