Perbedaan Shalat Tarawih, Qiyamul Lail, dan Tahajud Menurut Ustadz Adi Hidayat

7 April 2022, 03:34 WIB
Ustadz Adi Hidayat mejelaskan perbedaan shalat tarawih, qiyamul lail, dan tahajud. /Tangkap Layar YouTube Adi Hidayat Official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ramadhan adalah bulan suci, di mana segala amal baik dan ibadah dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt.

Pada bulan Ramadhan ini ada ibadah khusus, yang tidak ditemui di bulan lain, di antaranya shalat tarawih.

Namun, seringkali ada yang menanyakan, apakah perbedaan shalat tarawih, qiyamul lail, dan tahajud? 

Baca Juga: Waktu Imsak dan Dimulainya Puasa Ramadhan, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan seputar tarawih, qiyamul lail, dan tahajud dalam satu kajian dengan jelas dan singkat.

"Sebetulnya kata tarawih tidak berasal dari Nabi. Nabi hanya menyebut qiyam," ungkap Ustadz Adi Hidayat sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTubeHamdan Syah yang tayang 21 Maret 2016.

Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, qiyam ini terbagi menjadi dua, qiyamul lail dan tahajud. 

Qiyamul lail mempunyai maknsa shalat yang dilakukan di malam hari selesai shalat Isya hingga sebelum terbit fajar, tanpa tidur terlebih dahulu. Sementara tahajud merupakan shakat malam yang dilaksanakan di sepertiga malam terakhir, setelah sebelumnya tidur terlebih dahulu.

Baca Juga: Sudah Shalat Witir Setelah Tarawih, Bolehkah Shalat Tahajud? Ini Jawaban Buya Yahya

Mengapa Rasulullah Saw tidak menyebut shalat tarawih sebagai qiyamul lail?

"Qiyam seakan ingin menggambarkan kepada kita untuk memudahkan," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Umat Islam boleh melaksanakannya sebelum tidur, tanpa tidur terlebih dahulu, atau setelah tidur. Semua tergantung kemampuan masing-masing.

Kata tarawih sendiri diberikan oleh para sahabat Rasulullah penganti qiyam.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa dan Doa Buka Puasa Ramadhan Beserta Artinya

Tarawih berasal dari kata 'tholah', yang artinya sesuatu yang berlangsung dengan tenang dan santai. Jika dilakukan berkali-kali, bentuk kata jamaknya menjadi tarawih.

Nama tarawih diberikan untuk shalat qiyam, ketika melihat Rasulullah shalat. Nabi Saw menjalankan shalat dengan tenang, santai dalam bacaan dan gerakannya.

"Jadi, jika ada di antara kita shalat cepat-cepat, bukan tarawih namanya," tegas Ustadz Adi Hidayat. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler