Meski Artinya Sama Selamat Datang, Marhaban Ya Ramadhan Lebih Tepat Digunakan daripada Ahlan Wa Sahlan

31 Maret 2022, 10:12 WIB
Kata Marhaban Ramadhan lebih digunakan daripada ahlan wa sahlan, ini alasannya. /Ilustrasi marhaban Ramadhan/ Pixabay/Chiplanay///

SEPUTARTANGSEL.COM - Beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan. Bulan mulia, di mana pahala amal dan ibadah dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Ketika menyambutnya, Anda mungkin sering mendengar atau membaca marhaban Ramadhan atau ahlan wa sahlan.

Apa perbedaan marhaban ya Ramadhan dan ahlan wa sahlan?

Baca Juga: Buya Yahya, Amalan-amalan yang Dibaca Selama Bulan Ramadhan

Jika dilihat dalam terjemahan online di Google dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), marhaban ya Ramadhan dan ahlan wa sahlan mempunyai arti yang sama, yaitu selamat datang.

Namun jika diperhatikan, dalam menyambut Ramadhan orang lebih banyak menggunakan kata marhaban.

Berdasarkan asal usul katanya, ahlan wa sahlan berasal dari kata ahl yang artinya keluarga. Sementara itu, sahlan atau sahl artinya mudah. Jika digabungkan, ahlan wa sahlan berarti ucapan selamat datang di jalan yang mudah.

Marhaban sendiri berasal dari rahb atau luas atau lapang. Di sini menggambarkan ucapan selamat datang kepada tamu yang diterima dengan penuh kegembiraan dan kelapangan meski jalannya mendaki.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Doa Awal Ramadhan agar Dapat Kenyamanan, Ketenangan dan Kebahagiaan Saat Beribadah

Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia (UIN) Sunan Ampel Surabaya, DR Biyantoi menjelaskan, Marhaban Ramadhan bermakna lebih dalam. 

Ketika mengucapkan Marhaban Ramadhan, setiap pribadi harus menyiapkan fisik yang prima dan hati yang lapang untuk mendaki. Dengan demikian, semua amalan dan ibadah ditaburi nilai-nilai kebaikan di bulan ini.

"Meski sama-sama berarti selamat datang, para ulama kita menggunakan istilah marhaban, bukan ahlan wa sahlan untuk menyambut Ramadhan," ujar DR Biyanto dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi Muhammadiyah, 6 Mei 2018.

"Kata ahlan wa sahlan itu berarti jalan yang mudah, dari kata sahl. Sementara marhaban bermakna jalan luas yang mendaki," sambung DR. Biyanto.

Baca Juga: Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Hukum, dan Tata Caranya Menurut Ustadz Adi Hidayat

Oleh karena itu, Biyanto yang juga penulis buku ini juga menyebutkan makna marhaban secara luas. 

"Ibaratnya Ramadhan itu sebagai tamu yang agung. Tidak semua orang bisa bertemu dan ditemui. Hanya orang-irang yang beriman dan penuh pengharapan saja yang bisa menangkap makna Ramadhan," pungkas Biyanto. ***

Editor: Nani Herawati

Tags

Terkini

Terpopuler