SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan anggota Ombudsman RI Alvin Lie tanggapi pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi terkait polemik minyak goreng.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) Komisi VI DPR RI pada Kamis, 17 Maret 2022 kemarin, Mendag Lutfi menyebut mahalnya harga minyak goreng di pasar sebagai imbas invansi Rusia ke Ukraina.
Selain itu, Mendag Lutfi juga meminta maaf karena tak bisa mengontrol dan melawan penyimpangan minyak goreng.
Baca Juga: Mendag Lutfi Akan Beberkan 3 Tersangka Mafia Minyak Goreng Hari Senin: Sudah Ditangkap-tangkapin
Menurut Mendag Lutfi, naiknya harga minyak goreng disebabkan sifat manusia yang rakus dan jahat.
Mendag Lutfi juga mengaku telah memiliki data mafia dan spekulan minyak goreng untuk selanjutnya diproses Satgas Pangan dan Kepolisian.
Menanggapi hal ini, Alvin Lie menyebut Mendag Lutfi sebagai menteri sejuta tanpa alasan.
Pasalnya Alvin Lie menilai, Mendag Lutfi kerap mencari-cari alasan tanpa memberikan solusi.
Selain minyak goreng, Alvin Lie juga menyinggung kelangkaan dan mahalnya harga kedelai Tanah Air.
Saat itu, Mendag Lutfi mengatakan mahalnya harga kedelai karena meningkatnya kebutuhan pangan untuk peternakan babi di China.
"Kedelai langka & mahal karena Babi di China
MiGor langka & mahal karena:
1. Ibu-ibu nimbun MiGor
2. Perang Rusia v Ukraina
3. Mafia
Berikutnya apa ya?
Menteri sejuta alasan tanpa solusi," kata Alvin Lie, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @alvinlie21 pada Jumat, 18 Maret 2022.***