SEPUTARTANGSEL.COM- Wacana menunda Pemilu 2024 dikaitkan dengan perpanjangan jabatan Presiden tiga periode.
Meski telah mendapat jawaban dari Presiden Jokowi yang menginginkan tetap sesuai dengan konstitusi, wacana tersebut masih terdengar.
Ekonom senior Rizal Ramli pun mengingatkan kembali dengan kekuasaan zaman Presiden Soeharto pada masa Orde Baru.
Rizal Ramli menyebut saat masih ada Ibu Tien, Soeharto sudah setuju untuk tak lagi maju sebagai calon presiden.
"Saat Ibu Tien masih hidup, Pak Harto setuju tidak akan maju lagi jadi Capres. Bahkan mengatakan, “Saya sudah TOPP : Tua, Ompong, Peot dan Pikun”," kata Rizal Ramli di akun twitternya @RamliRizal pada Kamis, 17 Maret 2022.
Tetapi saat itu Mantan Menteri Penerangan Harmoko yang menjabat Ketua MPR/DPR tetap mengajukan calon tunggal untuk Soeharto.
"Tapi Harmoko puji2, angkat2 terus, akhirnya jatuh krn people power," katanya lagi.
Dari peristiwa tersebut Rizal Ramli pun mengaitkannya dengan situasi saat ini ketika ada beberapa 'orang dekat' Jokowi yang menginginkan Jokowi 3 periode.
Meski Jokowi sendiri telah menjawab tak mau melanggar konstitusi.
"Eeh .. hari ini ada yang kepengen jadi Harmoko jilid Ii. Kacian," sindir Rizal Ramli.
Baca Juga: Mendag Lepas Harga Minyak Goreng ke Mekanisme Pasar, Roy Suryo: Pemerintah Kalah dengan Oligarki
Wacana perpanjangan jabatan Presiden dikaitkan dengan wacana penundaah Pemilu 2024 yang dilontarkan para petinggi partai.
Tiga Ketua Umum Parta telah menyatakan mempertimbangkan untuk menunda Pemilu 2024.
Ketiganya adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. ***