Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi, Nicho Silalahi: Dia Tidak Dapat Haknya Bela Diri

12 Maret 2022, 06:33 WIB
Nicho Silalahi menanggapi aksi Densus 88 yang tembak mati terduga teroris, Dokter Sunardi /Twitter/@Nicho_Silalahi/


SEPUTARTANGSEL.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati seorang terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Terduga teroris yang diketahui bernama Sunardi dan berprofesi sebagai dokter, ditembak mati Densus 88 Anti Teror ketika dilakukan upaya penangkapan pada Rabu, 9 Maret 2022 malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Dokter Sunardi sendiri merupakan salah satu aktivis di lembaga Hilal Amar Society Indonesia (HASI).

Baca Juga: Netizen Ramai Sebut Dokter Sunardi Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Aktivis Nicho Silalahi pun menanggapi kejadian tersebut melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Jumat, 11 Maret 2022.

Nicho Silalahi sendiri tidak mempermasalahkan soal teroris yang dihukum mati jika dinyatakan bersalah dalam proses pengadilan.

"Mau di hukum matipun jika terbukti bersalah sebagai teroris di pengadilan maka aku ga persoalkan," cuit Nicho Silalahi yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Baca Juga: Tim Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi, Fadli Zon Ungkit Pancasila: Tapi Praktiknya…

Akan tetapi, Nicho Silalahi menyayangkan aksi Densus 88 yang langsung melakukan aksi penembakan, sementara Dokter Sunardi belum mendapatkan haknya membela diri di pengadilan.

"Yang jadi persoalan itu dia tidak mendapatkan haknya untuk membela diri," katanya.

Bahkan, Nicho mempertanyakan azas praduga tak bersalah yang terjadi dalam kejadian tersebut.

"Bukankah setiap orang bisa menjadi Terduga Teroris ? Lalu dimana letak Azas Praduga Tak Bersalah Itu ?," ujarnya.

Baca Juga: Tim Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi, Fahri Hamzah: Tidak Boleh Dilakukan oleh Selain...

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan Dokter Sunardi diduga tergabung dalam Jaringan Islamiyah (JI).

Ahmad Ramadhan mengatakan, Dokter Sunardi ditembak mati oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri karena melakukan perlawanan keras terhadap aparat ketika saat sedang diamankan.

Dokter Sunardi akhirnya mendapatkan tembakan di bagian punggung atas dan pinggul kanan yang membuat dirinya meninggal saat dievakuasi.***

 

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler