SEPUTARTANGSEL.COM - Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Rabu 9 Maret 2022 menembak seorang terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah berinisial SU.
Menurut Densus 88, terduga teroris di Sukoharjo tewas ditembak, karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap. SU terus menambah kecepatan mobilnya dan menabrakkan ke arah petugas dan kendaraan lain di jalan.
Dinilai membahayakan keselamatan petugas kepolisian dan masyarakat, Densus 88 kemudian melakukan penembakan di tiga titik. Terduga teroris tersebut tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Akitivis media sosial, Nicho Silalahi menyoroti tewasnya terduga teroris di Sukoharjo.
Menurut NIcho Silalahi, mudah sekali saat ini menghilangkan nyawa seseorang. Densus 88 tinggal melabelinya sebagai terduga teroris. Asas praduga tak bersalah tidak lagi diperhatikan.
"Didalam negri Paradoks maka Penghilangan nyawa rakyat Semangkin gampang, cukup lebeli seseorang dengan Teroris maka pembantaian Rakyat menjadi legal," ujar Nicho Silalahi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @NIcho_Silalahi, Kamis 10 Maret 2022.
"Sedangkan disisi lain Azas Praduga tak bersalah menjadi hiasan dinding Toilet. Entah sampai kapan Keadilan itu bisa tegak?" tanya Nicho Silalahi.
Netizen di kolom komentar Nicho Silalahi sebagian besar setuju dengan pernyataannya. Terduga teroris langsung ditangkan dan ditembak bila melakukan perlawanan. Padahal belum diketahui, kesalahannya sebesar apa.
"Betul bang...Sebenarnya sudah sangat banyak orasi,konten kritik dll bertebaran di medsos bang dan itu cukup...tapi kebijakan politik sprti apa yg dipake penguasa skrg hingga kliatan gampang sekali mengorbankan nyawa rakyat sendiri yg belum tau salahnya sebesar apa...miriiss," kata @IlhamHusein12.
"Utk rakyat berlaku azas diduga dah pasti salah tp utk pejabat penguasa berlaku azas paduka tak bersalah...makin bobrok aja hukum di negeri dongeng ni," sambung @RudinNurdas.
Bahkan beberapa netizen mengungkapkan, tidak percaya lagi dengan keadilan hukum di Indonesia.
"OMONG KOSONG keadilan" ucap @SManikmoyo.
"Keadilan? Hanya mimpi disiang bolong," seru @ratosakuru. ***