Hendri Satrio Klasifikasikan Pihak yang Menolak dan Mendukung Penundaan Pemilu 2024

2 Maret 2022, 08:00 WIB
Pengamat politik Hendri Satrio mengklasifikasikan pihak yang menolak dan mendukung penundaan Pemilu 2024 /Twitter/@hendrisatrio/

SEPUTARTANGSEL.COM - Wacana untuk menunda pelaksanaan Pemilu 2024 yang sebelumnya disampaikan beberapa parpol koalisi pemerintah kini makin terlihat serius. Namun pihak istana mengaku tidak terlibat dengan wacana penundaan Pemilu.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengungkapkan, membuat klasifikasi pihak yang mendukung penundaan Pemilu dan yang menolak penundaan Pemilu.

"Pihak yang menolak penundaan Pemilu diantaranya adalah KPU, PDIP, PKS, Demokrat, Gerindra, Muhammadiyah dan KedaiKOPI (Akun Hendri Satrio)," demikian cuitan Hendri Satrio dikutip SeputarTangsel.Com dari akun twitter @satriohendri.

Baca Juga: Rencana Penundaan Pemilu 2024 Menuai Polemik, Said Didu: Mari Berpikir Secara Sehat

Kemudian Hendri pun memaparkan pihak yang diduganya mendukung penundaan Pemilu.

"Pihak yang setuju penundaan pemilu adalah PKB, PAN, Golkar dan PPPP," kata Hendri di akun twitternya.

Kemudian Hendi menambahkan bahwa pihak yang berpendapat bahwa penundaan Pemilu adalah hal yang masuk akal adalah NU.

Baca Juga: Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf Soal Usulan Penundaan Pemilu 2024: Saya Rasa Ini Masuk Akal

Sayangnya Hendri tidak memberikan penjelasan mengenai dasar pengklasifikasian yang dipaparkannya.

Sebelumnya Hendri berpandangan ide penundaan pemilu adalah hanya bercanda, terkait konteks untuk 'menyenangkan' Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kenapa saya awalnya berpikir bercanda? Buat menyenangkan Pak Jokowi saja," ucap Hendri dalam diskusi virtual bertajuk Menunda Pemilu, Membajak Demokrasi, Selasa 1 Maret.

Hendri kemudian mencontohkan Partai Amanat Nasional (PAN) besutan Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Tolak Penundaan Pemilu 2024, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah: Pahami Keadaan dan Perasaan Mereka

Menurutnya, PAN ingin agar kadernya masuk dalam kabinet sehingga mencetuskan helatan pemilu agar Jokowi senang.

"Sebab, PAN misalnya, tadi mau reshuffle, cuma tidak ada reshuffle juga. Jadi, cara menyenangkan Pak Jokowi dengan penundaan pemilu," ujar Hendri.

Hendri juga mencontohkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) besutan Muhaimin Iskandar.

PKB ingin mendekatkan diri dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, sehingga menganggap pemilu adalah candaan.

"Terbukti juga itu, strateginya berhasil. Akhirnya cak Imin dan Gus Yahya satu suara meskipun Gus Yahya baru bilang ini masuk akal," katanya.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler